Stefan dan Tyler Delp - kembar beda seksualitas |
Banyak kaum gay tidak menghargai arti hidup. Ada gay yang maksa2 sembuh atau tobat dengan menipu wanita untuk menikahi dirinya (contoh nyata: pembaca Gay Talk - Ayezhalagi) padahal gay itu bukan penyakit dan bukan dosa. Ada pula gay yang putus asa dengan hidup dan memilih bunuh diri meninggalkan dunia yang dikuasai agama yang sangat membenci homoseks. Para gay semacam itu sangat LEBAY. Tidak tahan banting, tidak kuat mental. Lihatlah kisah pasangan kembar siam berikut, semoga bisa memberikan inspirasi hidup bagi kaum gay Indonesia. Anggap saja ini artikel Chicken Soup for Gay.
Stefan dan Tyler Delp (19) asal New Jersey terlahir dempet kepala (craniopagus - tengkorak menyatu). Parahnya, kepala mereka berlawanan posisi, sehingga keduanya tak pernah melihat muka satu sama lain. Keduanya autis. Yang satu (Stefan) hetero, dan yang satunya (Tyler) HOMOSEKS! Bayangkan penderitaan si Tyler kalo dia ketularan ke-lebay-an kaum gay lain yang maksa2 'sembuh' - sudah autis, dempet kepala pula, dan GAY - pasti sudah bunuh diri sejak lama.
Meski hidup mereka sulit, mereka kompak sebagai saudara dan teman. Stefan tetap sayang pada saudara gay-nya meski gak pernah melihat mukanya. Stefan sendiri mengaku naksir dengan penyanyi country wanita Jenette McCurdy (18) sedangkan Tyler yang gay lebih suka mengidolakan penyanyi folk pria Steve Forbert (54). Keduanya hobi main musik, makanya mereka bisa naksir pemusik.
Kedua orangtua merasa Stefan dan Tyler adalah anugrah ilahi meskipun Tyler itu homoseksual. Mereka tidak pernah memaksa Tyler harus 'sembuh' atau 'tobat'. Dia GAY dan orangtuanya menerima kondisinya, beserta kondisi cacatnya. Hebatnya, ortu mereka tetap menyekolahkan mereka di sekolah biasa! Meski cacat dan GAY, Tyler sangat berprestasi. Stefan juga. Bahkan kepala sekolah mereka berkata keduanya sangat cerdas dan punya masa depan gemilang.
Hidup dempet tidak mudah, apalagi dengan posisi kepala begitu. Keduanya beradaptasi untuk saling mengalah. Ketika yang satu jalan maju, yang lain akan mengikuti dengan berjalan mundur. Ketika yang satu bicra, yang lain harus mengalah dan hadap ke belakang.
Tim Delp dan Nancy Hoffman (ortu si kembar) sudah tahu bahwa anak mereka akan cacat dan dianjurkan aborsi. Tapi sang ibu ngotot melahirkan mereka karena dia pantang membunuh. Lalat saja dia tak tega, apalagi bayinya sendiri! Dan nancy bena-benar ibu yang sangat luar biasa! Tidak mudah mengasuh bayi cacat apalagi yang satu GAY. Tak terbayang penderitaan mental sang ibu, tapi dia tegar demi anak-anaknya.
*******************
PESAN MORAL
*******************
Bagi kaum gay Indonesia, sebelum kamu mengeluh hidup di Indonesia sebagai gay itu susah (gak bisa cari bf, gak bisa kawin secara gay, gak ada pornografi gay) dan berniat kabur atau bunuh diri, ingatah penderitaan hidup Tyler Delp. Bagi gay in denial yang ngotot mau 'sembuh' dan menjadi 'lelaki sejati' dengan menikahi wanita, ingatlah juga Tyler Delp. Masa kalian kalah dengan pria gay cacat??? Dia saja tidak malu hidup gay dan hidupnya jauh berkali2 lipat lebih berat dibanding hidup kalian!
Bagi kaum heteroseks pembenci gay, ingatlah Nancy Hoffman. Anaknya cacat, yang satu GAY pula. Dia tetap mengasihi keduanya. Jika kamu sebagai orangtua menekankan bahwa gay itu dosa pada anak2 kalian, kalian harus MALU! Apalagi kalau kebetulan kalian punya anak gay dan kalian membencinya, maaf tapi menurutku kalian tidak pantas jadi orangtua!
Tyler: "Terimakasih Mama sudah menyayangi aku yang cacat dan gay" ~ Sharkticon sampai terharu |
No comments:
Post a Comment