Sudah bukan berita lagi jika orang sok beragama paling suka menghujat hubungan cinta/seks yang dinilai maksiat. Pada zaman pra Martin Luther King misalnya, aalah sebuah dosa maha besar jika seorang kulit hitam (negro) menikah dengan kulit putih (bule). Umat Kristen bule kala itu mencatut ayat Alkitab perihal budak, bahwa negro dicipta Yahweh/Yesus sebagai budak dan budak tak boleh melawan majikan. Kini, pernikahan inter-racial sudah bukan hal heboh lagi. Orang beda ras bebas saling menikahi tanpa dihujat ayat kitab suci. Tapi kalo sepasang gay/lesbian (meski sama-sama manusia) menjalin hubungan, akan langsung menuai hujatan dan kutukan. Apalagi seks antar spesies (contoh: manusia dan kuda)... Lebih dikutuk lagi.
Lagi-lagi alam memberi jawaban. Setelah sempat heboh berita perihal hewan gay (misal: penguin), kini
alam kembali menggebrak dengan hubungan seks beda spesies, tepatnya anjing laut dan penguin. Yang lebih heboh lagi, seks "penuh dosa" itu bukanlah suka-sama-suka melainkan pemerkosaan! Ini bukti bahwa seks itu hanyalah insting, bukan dosa. Saya TIDAK mendukung pemerkosaan, apalagi bestiality (seks manusia dan hewan)! Tapi semoga berita di bawah bisa membuka mata kita...
|
Penguin: "Tolong! Saya diperkosa! Tolong saya! Tolong!"
|
Kejadian terkutuk itu terjadi di pulau Marion, dekat lingkaran Antartika samudra Hindia, dan berhasil direkam oleh manusia. Dalam video pemerkosaan itu, terlihat bahwa seekor anjing laut jantan menggencet seekor penguin dan tanpa ampun mempenetrasinya berkali-kali! Nampak jelas usaha sang penguin betina untuk menjaga kehormatannya tapi apa daya... Anjing laut pemerkosa itu jauh lebih kuat!
|
Apakah Tuhan akan menurunkan hujan api belerang atau banjir Nuh #2 di atas pulau ini?" |
Para peneliti hewan asal Afrika Selatan mengamati fenomena pemerkosaan beda spesies itu empat kali. Dari tiga observasi itu, sang anjing laut melepas si penguin setelah melampiaskan nafsu birahinya. Tapi satu kejadian lain memperlihatkan bahwa si anjing laut langsung menyantap penguin malang itu setelah aksi maksiat itu (
wah, mirip manusia ya? Habis merkosa, membunuh korbannya). Sebenarnya insiden ini bukanlah trend baru karena sebelumnya sempat diketahui pada tahun 2006. Tapi entah kenapa, kini insiden itu malah semakin marak.
|
Anjing laut: "Gue ketagihan ******* ama penguin. Nikmat...." |
Pemerkosaan itu selalu dimulai dengan si anjing laut mengejar korbannya. Begitu tertangkap, anjing laut itu langsung menindih penguin dan mulai memerkosanya. Lama pemerkosaan sekitar 2,5 menit hingga 6 menit. Setelah puas, si anjing laut beristirahat sebentar tapi kemudian siap untuk ronde dua! Jenis kelamin penguin tidak diketahui. Jadi bisa saja, pemerkosaan itu juga terjadi secara homoseksual.
|
Penguin: "Gue bukan homo! Lepaskan! Jangan homoi gue! Tolong!" |
Lantas apa penyebabnya? Yang pasti bukan dosa! Juga bukan karena si anjing laut itu binatang (buktinya, manusia juga memerkosa kan?). Apakah akibat keseringan nonton pornografi ??? Para ahli berpendapat bahwa semua ini terjadi akibat "pergaulan buruk". Karena insiden ini juga terjadi pada anjing laut jenis lain.
Diteorikan bahwa bisa jadi si anjing laut itu masih perjaka. Dan berhubung dia tidak mendapat pendidikan seks dari orangtuanya, dia seenaknya melampiaskan nafsu bejatnya pada penguin. Atau bisa juga di anjing laut frustrasi (tidak mendapat jatah seks) sehingga begitu melihat objek bergerak, tanpa peduli jenisnya, langsung memerkosanya. Teori lain menyebut bahwa bisa jadi si anjing laut itu rabunan!
|
Anjing laut: "Siap untuk ronde dua, sayang?"
Penguin: "Tidak! Tidak! Hentikan!" |
VIDEO PORNO GRATIS !!!
************************
Mungkin ada yang tidak percaya dan mengira artikel ini lelucon saja atau sarkasme. Mungkin ada yang mengira foto-foto di atas adalah rekayasa. Ada bukti videonya. Silahkan ditonton. Ingat, kalau kamu belum berusia 17 tahun, jangan nonton :)
Video porno gratis ini bisa ditonton di situs Daily Mail UK:
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2839233/The-shocking-photographs-revealed-seals-having-sex-penguins-sparked-international-furore.html
No comments:
Post a Comment