Sebelum Hujat Gay, Baca Ini Dulu!

1. Anda membawa nama agama & Tuhan! Dengan pamer kosakata najis, Anda MENODAI AGAMA ANDA sendiri! Ngaku beragama, kelakuan kok kayak PREMAN?

2. Ingat, mulut Anda juga DIPAKAI BERDOA! Hormati Tuhan Anda dengan menjaga kesopanan mulut! NAJIS kalo mulut yg hobi mengutuk & menghina juga dipakai doa!

3. Komputer Anda yg dipakai menghujat gay datang dari Mesin Turing buatan seorang HOMOSEKSUAL bernama Alan Turing! Anda jijik dengan gay? Bakar dulu komputer Anda dulu. Pakai kartupos saja kalo mau hujat gay.

4. Jangan sok urusin RANJANG ORANG. Urus ranjang sendiri saja!

Pentingnya Terima Jati Diri


Hampir semua gay di Indonesia menolak mengakui jati diri mereka. Mereka beralasan bahwa Indonesia tidak terima gay, seolah itu alasan legal bagi mereka untuk memperalat wanita dan mengembangbiakkan keturunan gay. Banyak gay Indonesia punya motto: berhomoseks sebanyak2nya selagi muda, nikahi wanita setelah tua. Sering aku bertanya, untuk apa gay semacam itu hidup?! Mungkin terdengar kasar, tapi aku tidak terima kalo kaum gay menganggap wanita adalah barang yg bisa dipakai seenaknya untuk menutupi homoseksualitas dari hujatan kaum beragama. Pria gay berpenis juga. Jadi pria jantan donk! Jangan jadi pria banci dan bersembunyi di balik rok wanita. Transgender saja berani mengakui jati diri! Faktanya, hidup sebagai gay di Indonesia memang tidak mudah tapi secara legal gay/sodomi belum masuk dalam daftar kriminal.
Indahnya cinta dan kebersamaan. Gay juga punya cinta sejati.

KENAPA HARUS TERIMA JATI DIRI???
Hasutan agama menyebut gay itu penyimpangan, dosa, penyakit, kemaksiatan. Gay dipaksa untuk menyangkali ke-gay-annya, menikahi wnaita dan beranak memenuhi bumi. Berikut alasan kenapa gay harus berani bangkit menerima jati dirinya:
A. Penyangkalan homoseksulitas adalah SAKIT JIWA bernama Ego Dystonic Sexual Orientation - EDSO.
Ini bukan penyakit rekayasa, sungguh2 ada! Cirinya adalah penyangkalan diri berlebihan & homofobia overdosis. Mayoritas EDSO menikahi wanita tapi hidup tertekan dan tak jarang bunuh diri atau depresi karena didera nafsu homoseks yg tak bisa dia hilangkan (krn gay itu NORMAL dan bukan penyakit!).

B. Dunia sudah PENUH!
Dunia modern beda dengan dunia zaman kitab suci. Dunia modern sudah kelebihan penduduk, sekitar 7 milyar dan jumlah ini TERUS NAIK. Bahkan ditakutkan, 50th ke depan, warga dunia akan dilanda bahaya kelaparan akibat sumber daya bumi tak kuat menghidupi seluruh manusia. Kalo gay ikut2an denial dan beranak, kiamat justru akan semakin dekat!

C. Kasihan anak cucu
Kalo kamu menyangkali jati diri dan memilih kawin dng lawan jenis, suatu saat di pohon keturunanmu PASTI ADA GAY!!! Suka atau tidak, gay itu genetik. Gen gay-mu akan menurun dan dibawa oleh anak cucumu. Kalo kamu merasa sudah cukup menderita menjadi gay, jangan kutuk anak cucumu dengan gen gay. Kasihan mereka! Apalagi kalo anak cucumu itu tinggal di Indonesia.



LANGKAH2 COME OUT
************************
Lantas bagaimana seorang gay harus bersikap kalo dia mau come out dan jujur pada dirinya sendiri? Langkah2 untuk menerima ke-gay-an kita:
1. SYUKURI KEADAAN KITA
Langkah ini penting! Coba tengok keadaan gay di Malaysia. Mereka langsung ditangkap polisi Malaysia atas tuduhan melanggar hukum alam (meski jelas2 di alam banyak hewan homoseks!). Mereka dicambuk habis2an lalu dipenjara. Singapura yg katanya maju juga sama barbarnya. Tengok gay di Iran dan Irak, mereka bahkan diburu oleh kaum militan Muslim. Ada yg dilempar dari tebing, dilindas dng tank, dihajar dengan batu bata. Polisi di TimTeng bahkan ikut menyiksa gay (seperti kasus Irak di mana ANUS si gay DILEM dan dipaksa minum obat pencuci perut - dia tewas tenggelam dalam mencretnya sendiri!). Orangtua pun ikut2an membunuh anak gay mereka seperti kasus Ahmed Yildiz. Begitu banyak kebencian, air mata dan darah... Bayangkan kalo KAMU hidup di sana! Mengerikan kan? Lalu coba amati keadaan di sekeliling kamu. Keadaan kita masih aman sentosa. Kita harus BERSYUKUR! Dengan bersyukur, kita bisa lebih mudah menerima jati diri kita.
Derita gay Timur Tengah - mereka terancam DIBUNUH oleh kaum berTuhan!!!
2. ANDAI AKU JADI WANITA
Alasan utama gay Indonesia menikahi wanita adalah krn malu ketahuan gay! Rasa malu itu mendesak si gay untuk "tobat" tapi dia tetap saja gay. Nasib si wanita bagaimana? Bayangkan kalo kamu jadi wanita itu!!! Kamu merasa bahagia punya suami yg pengertian dan setia tp kamu tak sadar bahwa suami kamu melamunkan pria macho tiap kali dia bersetubuh denganmu. Dia juga sering meniduri pria lain di luar, pada jam kantor. Meski suamimu itu suami teladan tapi ada yg aneh dengannya. Dia agak dingin, tak semesra dan se-horny pria2 hetero sejati. Bayangkan kalo kamu suatu hari mengetahui suamimu GAY! Betapa hancurnya hati kamu. Atau saat anakmu dewasa, mendadak dia mengaku GAY (gara2 gen gay yg diturunkan suami kamu atau dari pihak laki2 gay di pohon keturunan ibumu). Pedih sekali. Deritanya tak berujung. Rasakan derita itu. Apakah kamu TEGA menimpakan derita seumur hidup itu pada wanita lain? Wanita adalah makhluk yg harus dilindungi, bukan dijahati. Mereka juga manusia! Kalo kamu menghargai wanita, kamu akan lebih mudah menerima ke-gay-anmu.
Kalo kamu TEGA memperalat wanita untuk menutupi ke-gay-anmu, kamu bukan manusia!
3. BACA ARTIKEL ILMIAH GAY
Edukasi adalah kunci kemajuan! Zaman dulu, sebelum sains muncul, gerhana matahari itu pertanda setan menelan matahari, bumi kita datar, dewa mengguncang tanah dan memuntahkan lahar karena ngamuk, dll. Kini kita mengerti bahwa semua itu proses alam. Dengan sains, kita juga mengerti lebih jauh soal gay:
* Ternyata gay bukan lagi penyakit sejak th 1970an setelah APA berunding dan meneliti
* Ternyata di alam, banyak binatang gay.
* Ternyata pria gay hanya terangsang dng feromon pria, bukan wanita (seperti kasus pria hetero).
* Ternyata otak pria gay kalo dibedah punya ciri khas otak wanita hetero.
* Ternyata gen gay diturunkan dari pohon keturunan ibu
* Ternyata gay adalah cara alam mengekang populasi manusia karena manusia tak punya predator alami
* Ternyata gay sudah ada sejak zaman manusia purba!
* Ternyata banyak tokoh2 sejarah gay seperti kaisar Ai, Aleksander Agung, Leonardo Da Vinci, dll
Edukasi membuka jendela baru dalam memandang dunia. Mendadak, dunia menjadi lebih lebar dan kita terpana akan hal2 yg tidak kita ketahui sebelumnya. Kalo kita tahu bahwa gay itu alami dan bahwa gay punya sejarah panjang dalam peradaban manusia, kaum gay bisa lebih menerima dirinya.

4. BERDAMAI/ PUTUS DENGAN TUHAN
Ini langkah penting berikutnya karena alasan utama gay menolak dirinya adalah krn alasan religi. Apalagi hasutan agama bahwa gay itu dosa dan penyakit bertentangan dengan fakta ilmiah bahwa gay itu normal dan alami. Aku TIDAK BISA mengatur jalan mana yg harus kamu pilih. Ini pilihanmu. Ini bagian dari eksplorasi jiwamu. Tahap ini mungkin tahap tersulit akibat hasutan bahwa gay itu berdosa begitu merasuk dalam segala aspek kehidupan. Tapi kalo kamu sudah terlebih dulu menjalani tahap 1-3, tahap ini akan lebih mudah.
* Berdamai dengan Tuhan
Ada gay yg bisa melihat isi kitab suci dari pandangannya sendiri, terpisah dari kaum homofobik mainstream. Dia yakin Tuhan itu maha penyayang termasuk pada gay. Dia juga yakin Tuhan tidak memerintahkan umatnya untuk memperalat dan menipu wanita. Dia punya keyakinan religi sendiri. Karena itu, gay tipe ini bisa berdamai dengan Tuhan tapi tetap bisa menjadi gay.
* Putus dengan Tuhan
Ada gay yg sudah telanjur terluka berat gara2 pengalaman traumatis dengan kaum beragama homofobik. Mungkin pernah dihujat, dipukuli, dll. Gay tipe ini biasanya tipe pemberontak dan blak2an. Dia memandang agama dari sisi kaum homofobik, bahwa Tuhan itu makhluk haus darah yg benci gay dan/atau gay seks sehingga dia merasa dirinya ditolak. Tak mau munafik, gay tipe ini akan banting setir jadi ateis.
Yesus: "Aku sungguh malu atas kelakuan umatku yg ngaku2 Aku Maha Homofobik. Umatku tersesatkan oleh dosa."
5. JALANI HIDUP SEBAGAI GAY YG BAIK & BENAR
Kalo tahap 1-4 sudah selesai, kamu siap menjalani hidup barumu sebagai gay yg terlahir kembali. Manusia baru yg menghargai pentingnya kejujuran. Di tahap ini, kamu bisa mulai come out! Tapi ingat, beban jaid gay itu maha berat. Kita akan tetap saja dicaci maki dan dihujat kaum beragama. Atau bahkan kalo sedang sial, bisa saja dipukuli atau kehilangan nyawa! Tapi sebagai gay, mental kita harus lebih kuat! Kita mungkin dipandang sebagai kaum maksiat dan penyakitan, tapi kita kaum JUJUR & BERMENTAL BAJA. Jangan mentang2 jadi gay, kita seenaknya berhomoseks ria sana-sini. Kita justru harus buktikan pada kaum homfoobik religius bahwa kita juga MANUSIA BERGUNA! Buat kaum homofobik berhutang budi pada kita dengan melakukan hal2 yg berguna. Alan Turing misalnya menciptakan cikal bakal komputer pertama dunia!!! Memang, tak mungkin semua gay jadi orang besar. Tapi kalo ada niat, niscaya ada kesempatan.


SOAL COME-OUT
******************
Come out di Indonesia tak semudah come out di negara2 yg sudah melegalkan pernikahan gay. Di sini, pengaruh agama masih sangat kuat dan kaum ekstrim yg menghalalkan kekerasan berdarah atas nama Tuhan ada di mana2. Jadi bagaimana donk?

Come out bagi gay Indonesia bisa dilakukan secara internal. Kamu tak perlu pakai megaphone berteriak pada tetangga, "Woi, semuanya! Aku GAY loh!!!" Cukup jujur pada beberapa orang terdekat kamu yg kamu yakin pasti bisa menerima ke-gay-an mu. Orang itu bisa dari kelaurga atau pun teman. Tapi kalo kamu tau dia suka hujat gay dan gila agama, ya jangan come out ke dia donk! Itu namanya cari penyakit.

Semua pria diharapkan menikahi wanita. Tapi kalo kamu tak ahrus terseret arus dan melakukan dosa (menipu wanita untuk dinikahi tanpa memberitahunya kalo kamu gay, itu termasuk dosa berat (kebohongan) - kalo kamu percaya Tuhan). Kamu bisa terus menjadi pria "hetero" single dengan mengelak paksaan nikah dari ortu, meski tak mudah. Ada kan beberapa celeb pria yg tetap single meski usia sudah hampir kepala 5 dng alasan belum ad ayg cocok? Pakai alasan itu. Berbohong memang dosa tapi kebohongan yg ini adalah untuk menghindari kebohongan yg lebih parah (menipu wanita) dan karena kita tak bisa jujur ngaku gaykrn tekanan homofobik.


MENYIKAPI ISU GAY DI DEPAN KAUM HOMOFOBIK
**************************************************
Bagi yg sudah come out, pasti akan merasakan beban menyangkali gay meski di depan kaum homofobik. Tergantung orang yg kita ajak debat, kalo teman, mungkin kamu takkan ragu berdebat, bahkan mungkin berargumen sengit. Tapi kalo orang asing atau tetangga (yg mungkin menyakiti kamu baik mental dan fisik), gimana donk? Kamu bisa secara diplomatis menghindari topik gay. Tapi kalo orang yg kamu ajak debat itu berpikiran terbuka, kamu bisa berbagi ilmu gay yg kamu baca dari artikel2 ilmiah. Kuncinya, LIHAT SITUASI!!!

Kesalahan gay yg paling besar adalah menghina sesama gay secara overacting (mungkin dng kutukan, makian, hinaan) untuk menutupi ke-gay-annya sendiri. Bagi kaum homofobik yg up-to-date dengan berita seputar gay, dia bisa dengan mudah menangkap basah kamu! Lagipula, gay yg sudah come out takkan sudi menghina kaumnya sendiri separah itu. Itu namanya munafik.


MASA DEPAN SURAM ???
****************************
Siapa bilang pasangan gay tak bisa sehidup semati bersama?
Ada sebagian gay yg takut dengan masa depan suram. Mereka beralasan, kalo tak menikahi wanita dan beranak, mereka akan menua seorang diri. Ini LEBAY!!! Kecuali kamu yatim piatu dan tak punya teman, kamu tak perlu mencemaskan hal itu! Di barat, banyak gay single berusia uzur yg masih hidup dengan penuh fun. Memang rata2 masih gila seks bebas, tapi mereka tak terlihat sters seperti gay lebay Indonesia. Lagipula, kalo kamu punya sanak famili atau teman, kamu bisa undang dia tinggal bersama. Atau kamu punya bf, tinggal bersama donk. See? Tak perlu cemas masa depanmu suram dan sendirian! Aku pribadi lebih milih hidup menua sendirian daripada hidup dikelilingi anak cucu hasil penipuan wanita. Rasa bersalah itu akan menghantuiku sampai ke liang lahat. Mending sendiri tapi perasaan tak bersalah.


PACAR & SEKS
******************
Tak bisa dipungkiri, mencari pacar dan seks itu sulit meski sudah ada internet. Pintar2lah memilih pria mana yg bisa diandalkan. Kenali dia dulu sebelum terjun, agar kamu tidak sakit hati. Dan tolong, jangan kejar pria hetero dan biseks. Tak ada masa depan dengan mereka! Cari yg gay 100%, itupun harus gay yg punya misi dan visi yg sama: gay yg ingin hidup bersama dalam cinta tanpa harus bercerai untuk menikahi wanita kelak.

Semua pria butuh seks. Itu fakta biologis. Tapi jangan sampai seks memperbudak kita. Bersyukurlah, ada internet dan masturbasi. Alasan lain untuk jauhi seks bebas adalah penyakit kelamin. Selain itu, ada pula ancaman terkena perampokan kalo "gay" yg kamu ajak ngeseks ternyata tukang palak dan penipu! Selain itu, apa kata tetangga kalo melihat banyak pria tak dikenal keluar masuk tempat tinggalmu ???

Meski sudah menemukan pria yg tepat untuk diajak hidup bersama, tantangan baru muncul. Tetangga yg sok ikut campur bisa tanya, siapa pria yg tinggal denganmu. Sayangnya, kamu tak bisa jujur. Tak ada jalan lain selain berbohong. Siapkan cerita bersama bf kamu untuk menjelaskan hubungan kalian: mungkin sepupu, mungkin teman keluarga, dll.


KESIMPULAN
***************
Hidup sebagai gay di Indonesia memang luar biasa berat tapi masih memungkinkan. Kita mungkin harus berbohong tapi kebohongan itu perlu untuk menghindari kebohongan yg lebih parah dan tragedi kehidupan, juga untuk melindungi kamu dari bahaya dari kaum homofobik. Yg penting, di dalam hati, kamu TIDAK MEMBOHONGI DIRIMU.
Putri seorang gay: "Ayah! Suamiku homo! Gimana donk?!"
Ayah gay: "Ini karma! Ini DOSAKU krn menipu ibunya! Kini putriku yg harus menanggung kesalahanku."
Aku percaya karma itu ada. Kalo kita hidup sebagai manusia yg baik (termasuk jadi gay yg baik), kita akan dapat karma baik di masa depan. Tapi kalo kamu berani hidup dalam kebohongan hanya krn kamu kurang jantan mengaku kamu gay, karma buruk akan mengigitmu di pantat! Mungkin saja kamu akan tersiksa seumur hidup terkekang dng makhluk bervagina, mungkin anakmu ngaku gay dan membuat masalah, atau putrimu dinikah gay pengecut juga... Siapa tau KARMA BURUK apa yg menunggumu....

30 comments:

  1. Shark, artikel soal feromon-mu masih Q tunggu lho -__-" Maaf yah, tapi entah kenapa Aq punya filling jika kamu membuat artikel soal feromon, maka semuanya akan jelas. Kolom "Soal Gay" kaga' bisa dibuka (O_o)a

    Oh ia Shark, jika Aq boleh bertanya *Boleh yah :D* Berapa lama kamu denial? Sebenarnya jika dipikir-pikir, Aq hampir sama sekali tidak pernah mengalami masa denial, dan skrang umur Q masih 17th. Sejak awal Aq tdk punya masalah dg ke-gay-an Q, dan akhirnya Aq bertemu dg Blog-mu, semuanya semakin jelas. Terimakasih atas segalanya Shark...

    Soal yang diatas, hampir semua sudah kulakukan, kecuali "come out", Aq masih belum siap, tapi hati kecilku sangat ingin sekali bebas. Mungkin hanya come out pada diri sendiri, setidaknya Aq tidak pernah memperalat wanita. Sampai saat ini Aq tdk pernah pacaran lho :D Terkadang ada temen Q yang tanya, "Kamu g mau pacaran tah?". Q jawab aja dg santai, "Masih belum butuh". Padahal itu jawaban sangat bohong dari Q --v Kalo boleh Aq jujur, sbenarnya Aq mau banget punya pacar.

    Berdamai dg Tuhan atau Membuang Agama? Soal yg ini mungkin AQ masih berada ditengah2, meskipun Aq lebih ke arah berdamai, tapi apa boleh buat, sama seperti-mu Shark, otak Q juga sudah tercemar oleh kaum beragama yg muncul berkali2 di TV dan menyalahgunakan kitab suci. Seperti yg dikatakan seorang gay di Kaskus, orang Indo lebih percaya dg orang jaman dulu yg nulis pakek tinta cumi dan daun daripada orang jaman skrang yg udah modern.

    ReplyDelete
  2. Artikel soal feromon dan gay sudah kutulis di http://gaytalk2011.blogspot.com/2012/09/feromon-bukti-gay-itu-alami-dan-genetik.html

    Aku denial sejak umur 17th meski sisi gay-ku dah muncul sejak aku TK. Waktu kecil nonton tv, aku lbh suka liat aktor ganteng daripada aktris cantik. Waktu SMP, saat puber, aku masturbasi bayangin teman2 cowoq sekelas. Tapi baru 17 th aku benar2 sadar aku gay. Masa denial berlangsung selama berthn2. Hampir BUNUH DIRI (atas nama Yesus - gara2 hasutan orang Kristen kalo gay itu dosa!) ! Makanya aku sekrg jadi ateis dan alergi banget ama homophobic-Jesus-freaks. Apalagi dulu pernah dipermainkan seorang Kristen gay-in-denial yg minta diisep tp keesokan ahrinya ceramahi aku soal Yesus. Grr....

    Kamu beruntung. Di zamanku, internet blm ada dan masih mahal. Informasi soal gay tak ada sama sekali, kecuali kitab Imamat sadis dan buku2 religi homofobik Kristen. Sampai stres aku abcanya, mknya sempat hampir bunuh diri! Aku lega kamu gak alami masa denial - itu masa MENYAKITKAN!

    Come out tak perlu asal kamu jujur pada dirimu sendiri. Kalo emang gay ada org yg bs diajak come out, ya jangan! Itu namanya cari penyakit kalo km come out ke orang yg ternyata gila agama dan homofobik.

    Cinta pasti datang. Aku lupa kamu umur berapa, tp kalo belum tamat SMU, pls selesaikan sekolah dulu. Baru mikir cinta.

    Ada gay yg berani melabrak KasKus? Wah bagus tuh. Aku sih ogah. Buang2 napas dan pendekin umur, diBT-in ama org gak berotak. Dah coba ama Yahoo Answers, malah aq bawaanya banting2 barang trs seharian dan gak bs beraktivitas. No thanks. Mending aku urus blogku drpd buang2 napas di situs2 yg jelas2 homofobik.

    Cuma kalo kamu mau perang dan bela gay di situs2 itu, aku dukung. Silahkan comot artikel dan sarkasme yg aku tulis buat senjata kamu :)

    Seperti ktku, aku dulu hampir ingin bunuh diri gara2 hasutan umat Kristen kalo Yesus benci gay dan/atau gay seks. Jadi, aku kesal sekali kalo ada org yg memprotes ke-ateisan-ku. Maksudku, mereka gak tau kepedihan yg aku alami... Hujatan dan caci maki, emang enak dimaki2 atas nama Tuhan?

    Makanya waktu AjieMeiji ninggalin pesan najis, aku juga balas dng kenajisan berkali2 lipat. Org kayak dia bikin aku makin alergi ama agama. Masa ngaku bertuhan tp mulutnya najis dan sampah? Padahal mulut yg sama jg dipakai buat berdoa dan baca kitab suci! Ampun deh, yg namanya org beragama... Gak tau otaknya ditaruh di mana.

    ReplyDelete
  3. Wah Shark, kamu sampai mau bunuh diri? Pasti beban yang kamu hadapi saat ini sangat maha berat, yah, kuucapkan terimakasih kepadamu karena sudah membuat GayTalk...

    Easy, Aq masih percaya kok dg "true love". Yah, tapi sepertinya treat yang dibuat oleh TS gay dari Kaskus itu sudah dihapus, karena orangnya juga sudah menjabrkan kitab suci kami, mungkin admin Kaskus ketakutan bacanya :D Mangkannya dia berkata demikian, "Masa' kamu lebih percaya dg orang jaman dulu yang nulisnya pakek tinta cumi dan daun daripada orang jaman sekarng yang udah modern". Sudah pastikan, modern yang dimaksud disini pastilah orang2 yang sudah melakukan penelitian dan punya sains. Agama memang sangat mengerikan bila dijadikan senjata utk membasmi kaum2 tertentu. Aq jadi mikir, mungkin dulu Aceh kena tsunami gara2 Tuhan marah karena agamanya sudah disalahgunkan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sangat berat :( Apalagi di zamanku, internet belum ada sehingga aku gak kenal satu gay pun. Benar2 merasa sebatang kara, dicaci maki sesama Kristen dan kitab Imamat. Makanya aku alergi banget ama semua agama Abrahamik.

      Orang beragama itu gak kenal belas kasihan kalo sudah mulai menghujat. Mereka gak pikir rasa sakit yg dialami si gay. Di Yahoo Answer ada yg omong hujatan itu dimaksudkan sebagai shok terapi agar si gay mau bertobat. Gila banget tuh org! Kalo si gay itu bermental lemah, dia bisa bunuh diri krn dicaci maki terus2an! Trus yg nanggung darahnya siapa? Yg tanggung jwb siapa? Siapa yg bakal masuk penjara atas PEMBUNUHAN??? Seperti kasus gereja sesat Mormon yg tiap tahun PASTI makan korban jiwa gay.

      Jujur, kalo mentalku masih mental semasa SMU - lembek dan cengeng - hujatan si najis AjieMeiji bs membuatku stres dan menangis 7hari 7malam. Sembarangan hujat org najis, sampah dan pendosa. Untung mentalku sudah membaja. Kupingku udah budeg kalo dengar hujatan org najis. Gila aja tuh mulut AjieMeiji. Mulut najis penuh caci maki kayak gitu dipakai buat baca doa juga. Gak tau malu...

      Pemikiranmu benar. KALO hasutan org beragama Indonesia soal gempa+gunungapi itu benar, gara2 gay dan pornografi, logikanya Aceh seharusnya tidak kena tsunami. Itu provinsi PALING "suci" di Indonesia. Padang juga termasuk religius kan? Tetap aja dihajar gempa. Kadang aku salut ama org beragama homofobik, urat malu mereka putus! Berani fitnah dan hujat sembarangan, tanpa merasa bersalah.

      Delete
  4. Dulu aku sempet pesimis begitu tau i'm gay... begitu aku tau betapa sulitnya jadi kaum yg dianggap minoritas, sampah, dll.
    begitu tau klo banyak orang menganggap hal ini salah. ><

    tapi itu semua berubah ketika negara api menyerang #eh...

    aku sadar klo ini emang jati diriku. gak perlu ada yg diubah soal orientasi seksku. aku milih buat berdamai aja sama diri sendiri n Tuhan. aku percaya aja sih klo Dia emang nitipin aku di dunia dengan kondisi begini adanya. ahahaha...
    lagian aku jg berpikir ini semua kan cuma sementara. hmmm.... jadi inget videonya Carrie Underwood "temporary home". yup, dunia ini kan cuma jadi pemberhentian sementara kita...
    eh, malah jadi nglantur.. muup-muup

    ReplyDelete
  5. Ngelantur diperbolehkan :D Asal masih sesuai topik.

    Aku dulu juga gitu. Kurasa mayoritas gay sempat bergumul. Masalahnya, tidak semua gay menang krn banyak yg menyerah atau malah menjadi penindas wanita.

    Aku sudah dulu berdamai dng Tuhan. Tp makin lama makin gak tahan melihat kuatnya tentangan dari kaum beragama. Apalagi di Indonesia, boleh bawa golok dan main bakar2an serta menghujat di internet. Lama2 aku jd bertanya Tuhan itu emangnya monster haus darah gay seperti iklan kaum beragama? Secara tak sadar, aku pelan2 jadi ateis. AKu gak kenal Tuhan lagi. Krn Tuhan yg aku tahu adalah Tuhan bergaya diktator versi kaum homofobik yg memaksa gay bertobat jadi hetero kalo gak mau dibakar di neraka :(

    KALO Tuhan memang ada, dia pasti tau isi hatiku, tau kenapa aku bs jadi ateis dan tak lagi percaya padanya. Dia pasti tau beban hidupku.

    ReplyDelete
  6. Mmmhhhh, kok susah ya hehehe, aku cuma pengen bisa sharing dengan anda, maklum belum bisa buat blog, tapi jurnal anda bagus banget, dan saya setuju..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengakui jati diri memang susah. Beda dng hasutan agama, tak ada gay yg rela jadi gay. Siapa sih yg rela dihujat kaum beragama terus2an? Aku sendiri hampir bunuh diri waktu aku masih in-denial. Untung aku berhasil bangkit. Kalo aku bisa mengakui jati diriku, kamu juga bisa!

      Masalah come out, kalo kamu gak ada org untuk come out, come out ke diri sendiri saja. Asalkan kamu bs akui jati diri pada dirimu sendiri, sudah cukup! Krn Indonesia bukan seperti Amerika. Bahkan di AS saja, gay masih dihujat.

      Trims, kamu suka blogku. Buat blog gampang. Coba saja. Yg susah cuma meluangkan waktu secara rutin. Punya blog sama dengan punya bf. Harus berkomitmen :)

      Delete
  7. Replies
    1. Aku ikut senang kamu bisa menerima jati dirimu.

      Delete
  8. Hi Shark, thanks atas artikelnya. Aq sudah melakukan come out saat masuk kuliah di awal semester. Aq come out dengan sahabat2ku sekelompok. Kenapa aq harus come out? Krn aq pikir qlo menjadi seorang sahabat yg pertama2 bukankah seharusnya menerima qt apa adanya, kan? Apalagi masalah gay sebenernya kan masalah sexual preference. Dan aq bangga memiliki sahabat2 yg menerima aq apa adanya. Ga kebingungan, ga jijik ataupun takut dan aneh padahal mungkin saja mereka saat itu ga terlalu ngerti (sekitar tahun 96). Saat ini saya sering melakukan come out thd orang2 dan teman yang aq anggap "pantas" agar tidak menjadi beban dlm hidup aq harus denial. Saya juga tidak pernah menyalahkan siapapun atas keadaan saya, bahkan terhadap Tuhan Yesus dan Allah Bapa di Surga krn aq sangat yakin karya-Nya tidak pernah salah dan selalu ada Rencana Luar Biasa atas semua misteri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Err... sorry, aku harus menganulir komen kamu. Gay itu bukan sexual preference. Krn kalo pilihan, artinya kamu bisa juga memilih jadi hetero. Yg benar, gay itu ORIENTASI :) Kalo biseks, itu baru pilihan krn mereka suka kedua jenis. Kita gay kan gak bisa milih. Sama seperti pria hetero tak bisa milih jadi gay.

      Aku juga ikut senang teman2 kamu bisa menerima. Dan meski aku ateis, aku senang kamu bisa berdamai dng Yesus tanpa harus menjadi gay-in-denial seperti mayoritas gay Indonesia lainnya.

      Delete
    2. Yup bener banget shark mengenai gay, karena gay gak bisa memilih kecuali bisex...... aku pengen semua orang mengerti apa itu gay dan bisex juga heterosex, agar lebih cerdas dan gak ngomong sembarangan....

      Delete
  9. knapa ya orang suka mengatakan Gay itu dosa, penyakit, bahkan kutukan.??
    padahal bagi aku yang cewek, cinta orang gay lebih murni dari pada yang hetero.

    kaka, aku boleh gak tanya-tanya tentang gay??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua gara2 hasutan agama dan kurangnya pendidikan. Situasi ini bahkan juga terjadi di Amerika Serikat yg katanya negara bebas.

      Silahkan bertanya2. Nanti aku jawab. Kalo pertanyaan kamu butuh jawaban panjang, aku post topik baru nanti :)

      Delete
  10. salam kenal sebelumnya :) ,umurku 20thn, saat baca artikel ini , mungkin aku sekarang lagi ada di moment yang pernah kakak hadapin , tentang inginnya berdamai dengan Tuhan , mendalami agama dan sebagainya , dengan tujuan nemuin suatu firman atau alibi yang menjelaskan "hal" ini salah atau benar? tapi semakin mencari tahu , terasanya makin perih dan makin ngerasa jadi manusia yang paling berdosa , soalnya di dalam perkumpulan agama itu , ada yang ngejelasin kalau hal itu Najis dan Dosa , juga dijelaskan Tuhan kita benci itu ,, apalagi kalau aku bisa rekam khotbahnya tentang hal ini , jika terdengar berulang2 ,makin lama makin terdengar ngeri dan makin ngersa bersalah , muncul pertanyaan dalam otak : "apa aku ini sesuatu yang salah ? apa tujuan-Nya menciptakan manusia yang menurut-Nya "SALAH" ? ,,

    aku 100% persen ikhlas dan nerima kalau aku gay semenjak masa SMA,waktu itu aku dengan sadar punya rasa ketertarikan dgn teman pria di kelas dulu , ya saat masa itu , aku masih anggap enteng perasaan itu , tapi seiring jalannya waktu aku mikir,, apa benar aku akan begini ? sampai kapan? sama siapa aku jalanin ini nantinnya,mungkin kedengeran Lebay(hehe) cuma jujur saat Lulus sekolah aku bener - bener frustasi , dan ini pengaruh banget ke masa kerja sekarang, aku jadi pribadi orang yang tertutup dengan rekan kerja , sampai saudara dan nyokap sendiri, karna aku sendiri yang membuat jarak , aku khawatir jika mereka dekat dengan aku , dan suatu saat mereka tahu kalau aku gay, mereka akan kecewa dan ngejauhin pastinya(ketakutan) , just info kak, aku belum Come out sama siapapun, karna ketakutan gak akan diterima sama dia / mereka , aku sebenrnya pengen kasih tahu sebenrnya siapa aku ke sahabat, cuma terbentur itu tadi , rasa Takut,,gmn ya? mudah2n kakak bisa kasih solusi :) maaf terlalu panjang, abis jari2 emosi nih pengen keluarin pikiran yang ada di otak.. :)

    buat tulisan kakak di blog ini ,aku jadi pembaca setia nih ,jadi terus update ya kak, biar tambah2 informasi , thank's a lot :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya ikut prihatin mengetahui derita abtin pergumulan diri kamu antara jujur menerima jati diri dengan membohongi diri sendiri demi 'tuhan'. Saya pribadi kini jadi ateis gara2 hal itu. Lama kelamaan, timbul rasa muak melihat orang2 sok suci berceramah tanpa membaca isi kitab suci, sembarangan mengutip tapi saat ayatnya dibalikkan malah nuduh kita yg sembarang ngutip. Capek deh...

      Tidak ada hukumnya gay wajib come out. Come out cuma dilakukan kalo kamu yakin betul orang itu bisa nerima. Soal ortu, biasanya ibu lebih punya indra pendeteksi gay tpai banyak yg tak mau menerima dan pura2 bodoh.

      Nasehatku, come out jangan dibuat masalah. Santai saja. Jalani hidup dulu - kerja yg baik, raih prestasi, kerjakan hobi, dll. Masalah gay, itu masalah ranjang/ kamar mandi. Yang lain tak perlu tau. Yg penting kamu jujur pada diri sendiri.

      Masalah kelak kamu tetap single dalam usia matang, jangan dipikirin. Siapa tau kelak kamu punya aung banyak, bisa pindah ke Kanada misalnya. Jalan hidup tak ad ayg tau, yg penting adalah bagaimana kamu bisa membangun jalan untuk menggapai impian kamu. Kalo kenalan2 kamu tak bisa terima kamu gay, biarkan saja. Artinya mereka BUKAN benar2 orang baik... Hati mereka masih ternoda.

      Kamu nampaknya butuh teman bicara. Kalo perlu curhat, silahkan balas komen ini dengan alamat email buat chatting Yahoo Messenger (TIDAK akan dimaut kok!) biar nanti saya bisa add kamu. Trus kamu bisa keluarkan uneg2 kamu.

      Delete
  11. Dear Shark. Salam kenal ya. saya seorang perempuan, dan saya adalah penyayang, pengagum, dan pemuja perempuan 100%.
    wahhh...membaca tulisan-tulisanmu langsung membuat jatuh cinta. Tulisan kamu rasanya menyuarakan emosi yang selama ini terpendam dan sukar rasanya mengungkapkan segamblang dan secerdas yang kamu buat ini. Memang menjadi Homoseks di Indonesia ini tidaklah mudah. Tekanannya tidak hanya dirasakan kalian para gay, tetapi kami para lesbianpun sama-sama merasakan intimidasi dari orang-orang munafik yang membungkus diri dan mulut mereka atas nama agama.
    Tetaplah berkarya ya Shark... dan selalu dengan senang hati akan menjadi pembaca setia kamu. saya sangat sependapat dengan fikiran-fikiranmu. Salam - Genta Toro

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga. Aku senang kamu suka blog saya. Sebagai pembaca setia baru, jangan malu2 komen ok? Biar rame ^_^ Silahkan bawa juga teman2 lesbian kamu kemari. Gak seru baca berita kalo gak ada teman omong :)

      Aku gak bisa membayangkan susahnya jadi lesbian. Jadi wanita hetero saja sudah susah, apalagi lesbian. Tapi saya senang kamu tetap tabah.

      Aku akan update blogku dengan berita seputar lesbian juga. Jadi stay tuned ok?

      Delete
  12. Saia juga menjadi pembaca setiamu ... Trus kirimi dan terbitkan juga artikel2 ulasan2 masalah dlm hidup ini ... Ini sudah membukakan mata .. Untunk aku udah putus ma ce ku ... Dan kirim i lewat email ku shark .. Thx u ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trims. Akan aku usahakan. Aku lega kamu sudah putus dengan cewek kamu. Dia berhak mendapat pria yg benar2 mencintainya agar dia bisa bahagia. Banyak gay Indonesia belum sadar bahwa mereka bisa dapat karma buruk kalo menikahi wanita.

      Kalo kamu ada pertanyaan pribadi seputar gay, silahkan tanya. Nanti aq balas.

      Delete
  13. hai shark... salam knal dari aku. aku suka baca artikelmu. sejujurnya aku juga seorang gay. aq come out dengan diriku sendiri 3 tahun lalu. walaupun aku sudah menyadari diriku seorang gay sejak TK. aku tahu beratnya derita seorang gay. semasa kecil aku sering dihujat oleh orang2 disekelilingku; orang tua, keluarga, teman sekolah, teman kerja. aku bahkan pernah mendapat pelecehan fisik. tangis dan air mata adalah bagian dari masa laluku. dan sebelum come out dengan diri sendiri aku belajar tentang agamaku. aku setuju Tuhan tidak membenci pribadi kita yang diciptakan-Nya sendiri. Tuhan mengasihi kita sama seperti manusia lain yang hetero. dan menurutku aku harus menerima jati diriku sebagai gay. aku tidak tertarik pada wanita dan belum pernah pacaran dgn wanita dan mungkin tak akan menikah dengan wanita. tapi satu hal yang aku percayai. ada tempat bagi gay di sisi-Nya bagi gay yang melakukan apa yang dikehendaki-Nya. makasih buat artikelnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga. Aku turut senang kamu sudah menerima jati diri kamu dan tetap menjadi manusia baik pada saat yg sama. Memang ada perbedaan antara ketuhanan dan agama. Agama itu dijalankan manusia dan manusia sering sekali main hakim mengatasnamakan tuhan. Aku sendiri ateis tp aku tetap mendukung kaum gay yg bisa menerima tuhan.

      Delete
  14. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. koment sy delete smtara krn sy sedang email blog kamu kemereka, biar bisa mikir,nnti sy akan post lg,thx u

      Delete
  15. Shark, saya suka blog kamu. Saya senasib dengan kamu dan bisa membayangkan perjuangan batin kamu. Tapi kalau boleh kasih nasehat, jangan memilih jadi ateis Shark. Karena dalam agama manapun dosa yang paling besar adalah tidak percaya kepada Tuhan. Mungkin yang perlu dibedakan adalah keyakinan kita bahwa Tuhan itu tidak seperti yang dimanifestasikan kaum homopobik itu. Tuhan Maha Mengerti apa yang kita rasakan dan Tuhan Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita ..

    ReplyDelete
  16. Great article :) Koq cerita kamu persis sama temen gw yang ngikut aliran jehovah witness akhirnya convert ke buddhism. Jangan2 sama nih orang nya lol. Keep up the good work yah. Gw support banget nih blog.

    ReplyDelete
  17. sorry sebelumnya,,,, aq punya cowo yang sekarang juga kena gosip "gay" gitu,,,,, aq bingung aq harus gimana bahkan hidupku skrang diterorin cwo2 yang ngakunya mantan pasangan gay cowo gue,,,,

    gue sayang sama cowo gue
    tapi gue juga gak bisa gitu aja nerima klo dy kayak gitu

    gue butuh saran
    pleasse,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Wiwit, langsung saja ya. Tuduhan itu selalu 50-50, bisa benar bisa salah. Tapi saat sebuah tuduhan muncul, tentu harus dicari kebenarannya kalo tidak kamu akan selamanya dihantui pertanyaan dan mungkin penyesalan. Menurut saya, lebih baik kamu mencari kebenarannya meski menyakitkan.

      Kalo tuduhan itu ternyata benar, saya menyarankan agar kamu mencari pria lain krn takkan ada masa depan bersama pria gay :( kecuali kamu bisa ikhlas dan tutup mata seperti sebagian wanita yg dilanda cinta buta. Tak peduli apakah cowok kamu punya niat "sembuh" atau tidak, dia akan tetap jadi gay selamanya. Kamu akan terluka nantinya, bahkan keturunan kalian bisa terkena imbasnya kalo ternyata gen gay-nya menurun.

      Seperti kataku tadi, kamu harus mencari tahu jawaban sebenarnya krn ini menyangkut masa depan kamu dan calon keturunan kamu juga. Caranya? Terserah kamu. Ada cewek yg suka konfrontasi tapi ada pula yg suka menyelidiki diam2. Mungkin kamu bisa konfrontasi para cowok yg ngaku2 sebagai mantan dari cowok kamu. Minta bukti.

      Good luck, sis. Tegar selalu, ok?

      Delete
  18. hai Shark, senang sekali baca artikel-artikel kamu. serasa menemukan point of view lain dari hidup. sebenarnya aku punya pengalaman dengan seseorang yang akhirnya aku ketahui "suspect gay". tetapi seperti orang kebanyakan, aku selalu denial sampai sekarang. aku boleh berbagi cerita dengan kamu melalui email? give me respond at alisa.astonish@gmail.com

    thanks Shark :))

    ReplyDelete

Psikiater vs Psikolog

Kaum pendukung "gay harus sembuh" getol berkutat dng istilah, seolah dng mengkoreksi itu, mereka bisa menjustifikasi gay itu dosa/penyakit dan aku "salah". Faktanya, psikiater dan psikolog sama-sama menyatakan gay itu normal & sama2 urusin JIWA! Jadi, tak peduli yg mana, fakta gay itu normal tak bisa diubah hanya dng membetulkan syntax!!!

Labels

Afghanistan (1) Afrika (10) agama (11) alan turing (1) alien (1) Amerika Latin (1) Amerika Serikat (40) androginy (1) aneh (124) apple (1) arkeologi (2) aseksual (1) australia (6) bencana alam (1) berita (43) berita duka (5) bestial (1) big brother (5) biseksual (24) breaking news (10) broadway (2) buku (17) busana (1) celeb (129) chicken soup for gay (9) China (20) denmark (2) dll (1) facebook (1) fakta gay (52) fashion (1) fauna gay (4) fetish seks (2) fifty shades (9) filipina (1) film (33) film gay (26) game (4) gay (3) gay-in-denial (9) gay4pay (1) hetero (18) heteroseksual (26) HIV/AIDS (10) homofobia (44) hukum (13) humor (3) iklan (3) ilmiah (39) India (3) indonesia (15) Inggris (31) iran (5) Jepang (6) john travolta (4) kartun (3) katy perry (13) kesehatan (4) kiamat (24) kisah inspirasional gay (4) komik (11) kriminal (30) lady gaga (19) lagu gay (3) laporan khusus (2) lesbian (23) luka magnotta (21) Malaysia (6) mesir (2) militer (1) mitologi (7) musik (81) necrofil (3) novel (5) opini (4) pedofil (4) pedofilia (2) penis (1) perancis (3) pertobatan (1) politik (48) pornografi (17) rusia (9) sains (4) sastra (1) sejarah (45) seksi (21) singapura (3) sport (20) supernatural (1) surat pembaca (1) syria (3) titanic (8) tokoh gay (105) tolol pangkat sejuta (8) transgender (40) trivia (1) turki (1) tv (60) vietnam (2) wanita (4) westboro (2) yahudi (2) youtube (2)