![]() |
Gay: "No sissy!" |
Oleh karena itu, komunitas GLBTI mendadak geger saat beredar sebuah petisi online Change.org yang menyerukan kaum gay, lesbian, biseks untuk membuang kaum transgender karena kaum ini dituduh sebagai biang masalah yang menyebabkan kaum GLB semakin ditindas oleh kaum beragama yang tidak bisa membedakan transgender dan gay/lesbian. Lebih geger lagi, petisi ini dimulai oleh seorang pria gay! Ketika berita ini dirilis, tercatat sudah ada 1168 kaum GLB yang menandatangani petisi yang menghebohkan ini. Petisi ini juga didukung juga oleh konglomerat gay asal Inggris: Milo Yiannopoulos.
Alasan yang dilontarkan memang bukan berita baru lagi. Dalam acara lawak di Indonesia saja, gay pasti digambarkan kemayu dengan tangan yang melambai-lambai. Dalam pergaulan sehari-hari, gay pasti diejek dengan kata-kata kasar yang bernada transgender. Jadi bisa dimengerti jika ada kaum GLB yang merasa risih dengan kaum transgender.
Alasan lain yang dilontarkan oleh si pembuat petisi adalah tuntutan-tuntutan berlebihan yang diminta oleh kaum transgender. Sehingga di mata kaum homofobik, kaum GLB itu sama saja dengan kaum transgender yang suka menuntut ini-itu. Salah satu contohnya adalah tuntutan untuk membuat WC khusus transgender, tuntutan agar dokter dan psikolog mau "memvonis" anak kecil sebagai transgender, dll.
Organisasi hak asasi manusia HRC dan organisasi gay GLAAD secara tegas menolak petisi ini dan menegaskan bahwa kaum transgender adalah bagian dari GLB yang harus dibela juga.
FAKTA LAPANGAN GAY
*************************
Transfobik sebenarnya sudah bukan berita lama. Jika kamu iseng-iseng main ke situs jodoh gay atau aplikasi gay, kamu akan menemukan banyak sekali gay yang memasang pengumuman seperti "no sissy". Bahkan pria gay kemayu pun tidak akan dianggap. Mayoritas pria gay hanya ingin berhubungan sosial dan seks dengan pria yang tampan, gagah, kekar, berotot, berpenis besar... Bonus besar jika pria idaman itu ternyata kaya raya.
Memang menyedihkan, tapi itulah fakta lapangan dalam kehidupan gay. Bahkan pria gay juga mendiskriminasi sesama pria gay. Jika pria itu jelek, kurus, apalagi miskin, jangan harap akan diajak bicara, Diajak ketemuan pun, pria gay diskriminatif akan kabur tanpa kabar.
Jadi dunia gay itu sebenarnya adalah dunia yang kejam! Hal itu juga berlaku di Indonesia. Banyak gay merasakan nasib yang sama dengan kaum wanita. Jika kamu jelek, tidak seksi, apalagi miskin, jangan harap bisa menemukan seks, apalagi pasangan hidup. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa gay tidak diakui dan tidak didukung masyarakat Indonesia.
FAKTA ILMIAH
****************
Secara ilmiah, transgender masih dianggap penyakit jiwa. Berbeda dengan kaum GLB yang terang2an menyukai sesama jenis, transgender dianggap menyangkali fisiknya. Mirip dengan gay-in-denial.... Bedanya, kaum transgender menyangkali fisiknya dengan jalan operasi kelamin. Banyak kaum transgender tidak terima dengan fakta ilmiah ini. Di era modern, para psikolog/dokter di barat hanya memberikan terapi bagi kaum transgender yang merasa stres dengan kondisinya. Terapi juga diberikan pada mereka yang ingin operasi kelamin agar mereka yakin itulah jalan yang diinginkan.
PENDAPAT KAMU ???
*********************
Bagaimana dengan KAMU? Setujukah jika kaum GLB harus mendepak kaum transgender???
Kasihan ya. Tapi mau bagaimana lagi....
ReplyDeletemenang BERSAMA
Hidup Adalah Perjuangan