Waria yang menipu suaminya |
Rasa bahagia Umar setelah menikah dengan gadis pujaannya, Fransiska Anastasya Octaviany, harus pupus. Setelah enam bulan mengarungi bahtera rumah tangga, pekerja pabrik itu harus menelan pil pahit. Istrinya ternyata seorang lelaki tulen.
Kisah cinta Umar dan Icha berawal dari situs jejaring sosial Facebook. Umar tertarik setelah melihat tampilan foto Icha yang terlihat cantik dengan bandana biru. "Rahmat yang jadi perempuan ini membuat akun Facebook, kemudian kenalan sama Umar," kata Kapolsek Jatiasih AKP Darmawan Karosekali saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (2/4/2011).
Setelah perkenalan di Facebook itu, Umar dan Icha lantas melanjutkan komunikasi melalui telepon. Keduanya kemudian kopi darat alias bertemu muka di Cibubur Juction. "Ya mungkin dari pertemuan itu Umar jatuh cinta," kata Darmawan. Saat bertemu itu, Fransiska yang mengaku akrab disapa Icha itu mengenakan jilbab layaknya perempuan. Saat mengenakan Jilbab, Icha memang terlihat seperti gadis yang cantik. "Ya mungkin Umar lalu jatuh cinta," kata Darmawan.Setelah sekitar enam bulan menikah, Umar melihat ada yang mencurigakan dari sikap istrinya. Tetangga Umar juga melihat ada yang aneh dalam diri Icha. Menurut Darmawan, postur tubuh Icha memang lebih tegap dibanding perempuan pada umumnya.
Pekerja pabrik itu juga tidak curiga saat sang istri tidak mau berhubungan intim secara normal. "Jadi selama enam bulan itu kalau berhubungan intim selalu lewat jalan belakang alasannya masuk angin, lagi haid, macam-macam," kata Kapolsek Jatiasih AKP Darmawan Karosekali saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (2/4/2011).
Darmawan mengatakan, Rahmat selalu menolak berhubungan intim dari depan. Bahkan Icha menolak untuk telentang saat keduanya memadu cinta. "Jadi ya selama selalu begitu," kata Darmawan. Menurut Darmawan, badan Rahmat alias Icha memang murni laki-laki. Tidak ada satupun bagian tubuhnya yang dioperasi agar terlihat seperti perempuan. Bahkan payudara pemuda itu juga tidak dioperasi. "Dia laki-laki tulen, dia normal semuanya termasuk seksualnya," kata Darmawan.
Umar yang merasa tertipu lantas melaporkan istrinya itu ke Polsek Jatiasih. Saat ini, Icha sudah ditahan. "Kita sudah tahan dan kasusnya terus dikembangkan.
Darmawan mengatakan, Rahmat selalu menolak berhubungan intim dari depan. Bahkan Icha menolak untuk telentang saat keduanya memadu cinta. "Jadi ya selama selalu begitu," kata Darmawan. Menurut Darmawan, badan Rahmat alias Icha memang murni laki-laki. Tidak ada satupun bagian tubuhnya yang dioperasi agar terlihat seperti perempuan. Bahkan payudara pemuda itu juga tidak dioperasi. "Dia laki-laki tulen, dia normal semuanya termasuk seksualnya," kata Darmawan.
Umar yang merasa tertipu lantas melaporkan istrinya itu ke Polsek Jatiasih. Saat ini, Icha sudah ditahan. "Kita sudah tahan dan kasusnya terus dikembangkan.
Icha alias Rahmat Sulityo yang mengaku menjadi perempuan bakal menjalani tes kejiwaan. Istri Umar ini dijadwalkan akan diperiksa oleh psikiater pada Senin 4 April 2011. "Kita akan bawa ke psikiater, Senin besok," kata Kapolsek Jatiasih AKP Darmawan Karosekali saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (2/4/2011). Darmawan berharap tes kejiwaan nantinya dapat mengungkap kelainan yang diidap Icha.
Icha alias Rahmat Sulityo mengaku menjadi perempuan awalnya hanya iseng. Icha menjadi keterusan dan tidak sanggup menghentikan kebohongannya dengan bersedia dinikahi oleh Umar. "Awalnya dia iseng dan tidak ada motif lainnya. Dia terus keterusan dan tidak bisa balik. Ya terpaksa dia main sinetron," kata Kapolsek Jatiasih AKP Darmawan Karosekali saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (2/4/2011).
Darmawan mengatakan, Icha kesehariannya normal seperti lelaki tulen. "Dia normal, dan tidak ada kelainan," ujar Darmawan.
Darmawan mengatakan, Icha kesehariannya normal seperti lelaki tulen. "Dia normal, dan tidak ada kelainan," ujar Darmawan.
Saat menikah dengan Umar, Fransiska Anastasya Octaviany alias Icha membawa dua orang yang diakui sebagai kedua orang tuanya. Namun belakangan diketahui, keduanya hanya orang suruhan Icha yang dibayar Rp 200 ribu. "Jadi dua orang yang diakui sebagai orang tua itu hanya temannya yang dimintai tolong dan dibayar Rp 200 ribu," kata Kapolsek Jatiasih AKP Darmawan Karosekali. Darmawan mengatakan, kedua teman sebenarnya juga korban Icha. Selama ini, keduanya juga mengenal Icha sebagai seorang perempuan. "Mereka juga kenalnya dia itu perempuan, jadi nggak tahu kalau dia itu ternyata laki-laki," katanya.
Di mata tetangganya, Fransiska Anastasya Octaviany alias Icha alias Rahmat Sulityo dikenal sebagai pribadi yang tertutup. "Tyo (panggilan Icha alias Rahmat Sulityo) dandannya biasa saja walau gayanya seperti perempuan. Tetapi kata orang-orang kalau di luar, ada yang melihat dan pernah menegur saat Tyo dandannya seperti perempuan. Mungkin dia terbawa pergaulan," kata tetangga Tyo, yang akrab disapa Budhe ini.
Budhe tinggal tidak jauh dari kediaman orangtua Icha di Jalan Kenanga RT 12 RW 2, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Budhe mengatakan, Icha tertutup dan jarang bergaul. Icha yang telah menikah dengan Umar selama 6 bulan ini memiliki 2 orang adik. "Dia memang berkulit putih, beda dengan adik-adiknya. Ia jarang pulang dan bergaul," ujar Budhe seraya membenarkan foto yang diperlihatkan kepadanya itu Icha.
Budhe menceritakan, Icha berperilaku normal saat duduk di bangkus SD hingga SMP. "Saat lulus SD, dia disunat dan pestanya juga meriah. Dia berubah saat di SMA, suka mentraktir teman dan mungkin karena pergaulan. Gayanya ya gemulai seperti perempuan," kata Budhe. ~ mitos salah yg dipercaya masyarakat umum soal gay/transgender
Budhe tinggal tidak jauh dari kediaman orangtua Icha di Jalan Kenanga RT 12 RW 2, Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Budhe mengatakan, Icha tertutup dan jarang bergaul. Icha yang telah menikah dengan Umar selama 6 bulan ini memiliki 2 orang adik. "Dia memang berkulit putih, beda dengan adik-adiknya. Ia jarang pulang dan bergaul," ujar Budhe seraya membenarkan foto yang diperlihatkan kepadanya itu Icha.
Budhe menceritakan, Icha berperilaku normal saat duduk di bangkus SD hingga SMP. "Saat lulus SD, dia disunat dan pestanya juga meriah. Dia berubah saat di SMA, suka mentraktir teman dan mungkin karena pergaulan. Gayanya ya gemulai seperti perempuan," kata Budhe. ~ mitos salah yg dipercaya masyarakat umum soal gay/transgender
Icha kerap membuat sang ibu menangis. Icha dikenal sebagai anak yang susah diatur. "Ibunya sering ngumpet di rumah saya kalau dia pulang. Ibunya bilang, jangan bilang Tyo (panggilan Icha alias Rahmat Sulityo) kalau saya ada di sini. ibunya sering dibuat nangis," kata tetangga Tyo, yang akrab disapa Budhe. Budhe menceritakan, Icha suka meminta uang kepada ibunya dengan cara paksa. "Ia suka memaksa ibunya memberikan uang. Kalau sama bapaknya, dia tidak berani. Kalau tidak diberi uang, dia jual barang-barang seperti handphone," ujar Budhe.
*****************
ANALISA KASUS
*****************
Sebagai gay, aku turut prihatin tapi aku juga tidak setuju dengan kelakuan Icha. Membaca berita di atas, ada banyak kejanggalan2. Dan lucunya, biarpun janggal tapi polisi dan psikiater percaya saja. Gak usah jauh2, dulu kasus pedofil merebak, psikolog Indonesia banyak yg TOLOL menyatakan korban perkosaan pedofil pasti akan jadi pemerkosa pedofil gara2 pengakuan terdakwa padahal dalam psikolog murni hal itu tidak benar. Malah sampai mau razia dubur segala.
Menurut analisaku, Icha itu sebenarnya seorang transgender, BUKAN GAY. Tapi mungkin karena faktor biaya, dia tidak bisa mengoperasi badannya. Karena faktor malu, dia maksa2 berlagak seperti laki2 di lingkungan keluarga dan tetangga tapi sekali2 kelepasan dan berdandan ala wanita.
Berlawanan dengan keyakinan Budhe kalo Icha jadi waria karena pergaulan, faktanya orang tidak bisa seenaknya jadi gay/waria hanya karena bergaul! Gay/waria itu terlahir dan prosesnya sudah terjadi sejak dalam kandungan. Memang mungkin bagi seorang hetero untuk menikmati gay seks tapi hanya sebatas seks saja (dia pun harus tutup mata dan membayangkan lawan jenis), tidak sampai merubah orientasi! Jadi, Icha sudah merasa wanita sejak kecil, bukan krn2 bergaul!
Mengenai iseng, itu hanya alibi Icha untuk meringankan hukuman. Sama seperti alibi pemerkosa pedofil bahwa mereka memerkosa krn dulu pernah diperkosa. Kalo psikolog percaya omongan Icha, psikolog itu adalah psikolog tolol! Logikanya, pria hetero mana yg mau maksa2 menipu pria lain dalam pernikahan hanya karena ISENG? Apa keuntungannya? Dapat Piala Oscar??? Apalagi si Umar itu hanya pekerja pabrik. Kalo motifnya iseng, ngapain pula sampai bayar orang jadi orangtuanya, bahkan sampai bikin identitas palsu segala. Kesannya serius sekali 'isengnya' ...
Mengenai ibu Icha yg sering menangis, sebenarnya penjelasannya mudah. Icha merasa hidupnya sengsara. Dia waria tapi tak ada yg bisa diajak bicara. Otomatis bawaanya emosi terus, frustrasi. Dia kesal krn ortunya tidak memahaminya. Aku paham benar perasaan itu krn aku pun dulu begitu.
Sayangnya, bagi kaum transgender, menurut psikologi murni, mereka adalah kaum PESAKITAN JIWA. Kenapa? Karena transgender maksa2 ganti kelamin hanya agar merasa 'normal'. Hal yang sama juga menimpa kaum gay/lesbian yg ngotot mau 'sembuh'. Alasannya karena mereka maksa2 ganti orientasi seks hanya agar merasa 'normal'. Penyakit gay-in-denial itu disebut ego dystonic sexual orientation.
Aku meramalkan, kasus Icha akan dihebohkan oleh para psikolog Indonesia tolol yang akan menelurkan klaim2 tolol seperti kasus Ryan Jombang dan pemerkosa pedofil. Kemungkinan besar, Icha akan dituduh gay. Kita tunggu saja ketololan apa yang akan dikarang oleh psikolog2 Indonesia...
Pesan moral untuk semua gay dan waria Indonesia, tolong jangan mengejar pria hetero. Kalo mau cari jodoh, carilah dari kalangan 'seiman'.
Pesan moral untuk semua gay dan waria Indonesia, tolong jangan mengejar pria hetero. Kalo mau cari jodoh, carilah dari kalangan 'seiman'.
im gay, dan saya senang dengan adanya BLOG ini, menambah beberapa info. Namun sayangnya, beberapa info disini terasa subjektif dan dibumbui bahasa-bahasa yang terkadang tajam,kasar dan tidak sopan. Okelah, para homophobia itu sangat tidak berprikemanusian utk beberapa tindakannya, namun kita sebagai gay yang memiliki intelektual tinggi tidak perlu membalasnya dengan umpatan dan sumpahan. Cukup kita mulai melakukan hal-hal positif kecil dari diri kita sendiri. Hal positif tersebut dapat kita tularkan pada yang lain sehingga menjadi besar dan dunia dapat melihat bahwa gay dapat berkontribusi secara positif.
ReplyDeletesetiap manusia memiliki kecenderungan menyukai sejenis meski prosentasenya berbeda-beda. Bagi para gay hal tsb dirasakan lebih kuat dan besar dibanding para hetero. Homophobia biasanya disebabkan oleh trauma masa lalu yang tidak baik terhadap kaum gay, atau doktrin yang salah/berlebihan. Gay sebenarnya bisa menular (tp tidak seperti penyakit), maksudnya adalah perilaku ini dapat tertransfer melalui interaksi yang konsisten. Inilah yang dikatakan bagaimana budaya dan karakter serta kebiasaan terbentuk. Manusia-manusia yang menjadi "ke-gay2an" karena faktor lingkungan biasanya mudah diidentifikasikan, mereka berbeda dengan gay yang memang murni telah mereka rasakan dengan kuat saat mereka mulai memasuki masa pubertas. Gay (biasanya menjadi bi) yang disebabkan karena lingkungan biasanya hanya seperti merasakan suatu pengalaman (biasanya sexual) yang berbeda saja. Tujuan awal mereka biasanya hanya karena ingin diterima disuatu lingkungan atau cari-cari tahu.
Stop buat kita menambah pria-pria gay yang bukan secara alamiah ia rasakan sejak masa pubertas. Bertambahnya jumlah gay di muka bumi seharusnya menjadi perhatian kita semua, bukan untuk dibasmi tapi untuk dicermati "ada apa" sebenarnya. Karena dengan begitu kita akan tetap menjaga ekosistem hidup manusia, sehingga regenarasi dan keselamatan bumi ini akan terus berlanjut.
Layaknya sebuah rantai makanan pada sebuah ekosistem, maka jika salah satunya menjadi populasi yang berlebihan juga kan merusak ekosistem itu sendiri.
Proud being gay with faith to Allah and send a kindness to humanity....
peace....
@Suryantoko: Thanx atas komen dan masukan positifnya. Saat ini, banyak artikel lama sedang di-edit.
ReplyDeleteNamun sebagian kalimat sindiran (terutama di caption foto) sengaja dipertahankan karena sindiran itu perlu untuk menyadarkan kaum pembenci gay.