RIP Stargate Universe

Minggu ini, serial science fiction Stargate Universe - SGU - akhirnya tamat, meski baru berjalan selama 2 musim saja. Hal itu dikarenakan ratingnya yang terus turun sehingga SyFy memutuskan untuk tidak memperpanjang serial ini. SGU memang beda dari serial Stargate lainnya karena SGU lebih fokus pada drama dan emosi, dibanding action yang diumbar dua serial pendahulunya: Stargate SG1 dan Stargate Atlantis. SGU pun memiliki tokoh GLBT pertama (dalam dunia Stargate) yang come out.

SGU bercerita tentang sekelompok ilmuwan dan militer yang dipaksa mengungsi saat markas mereka diserang kaum pemberontak. Terjebak, mereka terpaksa mengungsi lewat Stargate dan berakhir di dalam psawat antariksa raksasa, Destiny. Destiny sendiri merupakan kapal tua berumur jutaan tahun buatan The Ancient dan dirancang untuk menelurusi setiap Stargate, dari galaksi ke galaksi, demi mengumpulkan informasi tentang ras alien pencipta alam semesta. Masalahnya, begitu mereka tiba di Destiny, mereka terjebak karena kurangnya daya untuk membuka koneksi ke bumi.

Camile Wray, tokoh GLBT pertama Stargate

Meski mulanya dikabarkan SGU punya 2 tokoh GLBT namun yang come out hanya tokoh oriental Camile Wray (Ming-na). Camile adalah wakil IOA (International Oversight Advisory) yang tugasnya memonitor tim. Dalam dunia Stargate, IOA adalah badan internasional yang dibuat untuk memonitor Amerika Serikat agar AS (sebagai pemilik Stargate) tidak berani macam-macam. Camile terang-terangan punya girlfriend bule di bumi. Mereka bahkan pernah berciuman! Dalam salah satu adegan mesra lesbian, pacar lesbian Camile bahkan pernah berkata "Wo ai ni" pada Camille. 

Kapal Destiny terbang menuju matahari untuk me-recharge energy

Ending SGU tergantung peresepsi penonton karena dikisahkan kru Destiny harus menghindar kepungan mesin (drone) yang berjaga di setiap stargate dan matahari. Destiny tidak kuat lagi bertempur dan supply makanan sudah minim. Cara satu-satunya adalah tidur di dalam statis-pod selama minimal 3 tahun sementara Destiny terbang tanpa mampir di stargate manapun sampai lepas dari galaksi itu. Satu-satunya kru yang tidak kebagian pod adalah Eli. Di akhir adegan, Eli berdiri di anjungan Destiny menatap ke depan. Memang bukan ending yang memuaskan tapi anggap saja kisah kapal Destiny berakhir di situ.

Lorne: "Aku kelihatan gay yah?"

Sebenarnya, masih ada karakter GLBT lainnya namun tidak pernah diungkap. Tokoh komandan wanita Alicia Vega dalam Stargate Atlantis dirancang sebagai lesbian. Namun baru muncul di musim 5 sudah keburu dimatikan. Tokoh gay lainnya (menurut isu) adalah anggota militer bernama Lorne dalam Stargate Atlantis. Alasannya, Lorne kelewat rapi dibanding pria lain dan dia pernah sekali berusaha menembak cewek tapi terkesan dipaksakan. 

********
TRIVIA
********

SGU bukan satu-satunya serial science fiction baru (yang punya tokoh gay) yang dimatikan secara premature. Serial Caprica, prequel dari Battlestar Galactica 2004, juga dimatikan karena rating rendah. Caprica punya tokoh pria gay bernama Sam Adama. Sam digambarkan punya boyfriend dan sering diajak main ke rumah kakak dan ibunya. Namun alasan Caprica dimatikan karena Caprica (sama kasusnya dengan SGU) juga melenceng dari serial pendahulunya: terlalu banyak drama yang membosankan! Penonton sci-fi lebih suka action ketimbang drama bertele-tele. 

Sebagai penggemar Stargate, aku merasa sangat kecewa! Aku baru saja selesai nonton episode terakhir dan mendadak merasa sangat kehilangan. Meski harus kuakui, SGU lebih membosankan dibanding SG1 dan SGA, musim 2 SGU jauh lebih seru dibanding musim 1. Sayangnya SyFy lebih memilih menyiarkan SmackDown dan mengorbankan serial sci fi.