Karangan bunga duka untuk Amy Winehouse |
Berita kematian tragis penyanyi BISEKS Amy Winehouse menjadi buah bibir para pemakai internet hari ini. Bahkan Twitter dipenuhi topik soal Amy. Beredar kabar bahwa Amy bunuh diri karena patah hati. Bulan kemarin, Amy masuk rehabilitasi alkohol dalam keadaan patah hati. Mantan bf-nya, Reg Traviss mencampakannya karena putus asa melihat Amy yg terus2an terjerumus alkohol dan narkoba.
Ibunda Amy, Janis, terus2an menangisi kematian putrinya, seraya berkata dia sudah mendapat firasat bahwa Amy hanya tinggal menunggu waktu saja. Terakhir kali bertemu Amy, kemarin, Janis tak bisa melupakan kalimat terakhir Amy: "Aku sayang kamu, mama."
Mantan bf Amy turut berduka |
Banyak orang yg menangisi kepergian Amy Winehouse. Mantan bf-nya, Reg, terlihat berdiri di luar dengan ekspresi penuh duka. Teman Amy, Aisleyne Horgan-Wallace (yg juga mantan kontestan Big Brother) tak kuasa menahan tangis. Dia berlutut di jalan sambil meratapi Amy.
Aisleyne meratapi kepergian Amy Winehouse |
Tragisnya, Amy sudah menyelesaikan album ketiganya. Namun album itu ditunda karena Amy keluar masuk klinik rehab. Kematian Amy dianggap mistis oleh sebagian orang. Amy meninggal di usia 27. Dan karena itu dia dimasukkan dalam Klub 27 - kumpulan celeb yg meninggal di usia 27 seperti Jimi Hendrix, Jim Morrison, Janis Joplin, Kurt Cobain, Brian Jones dari Rolling Stone, Kristen Pffaf bassist Hole, Robert Johnson (penyanyi blues), Richey Edwards gitaris Manic Street Preachers.
Penyebab pasti kematian Amy Winehouse menunggu hasil otopsi namun polisi menuduh overdosis alkohol/narkoba sebagai penyebab kematiannya.
Jenazah Amy digotong polisi |
Kematian penyanyi biseks Amy yg mendadak mengingatkan kita akan kematian tragis mantan anggota GAY boyband Boyzone Stephen Gately yg juga mendadak. Stephen tewas karena kebanyakan alkohol dan tewas tersedak saat tidur sementara boyfriendnya sibuk ngeseks dengan pria lain di kamar. Stephen dan Amy mengajarkan kita semua bahwa hidup ini PENDEK. Kita bisa tewas sewaktu-waktu.
Masalahnya, bagaimana kaum gay Indonesia memakai hidup yg pendek ini? Apakah kalian akan menipu diri sendiri dan semua orang (dengan menyiksa diri menjadi hetero palsu) hanya demi menyenangkan hati kaum beragama yg benci gay? Ataukah kalian jujur pada diri sendri dan menikmati hidup yg singkat ini sebagai gay yg baik dan benar? Pilihan ada di tangan kalian!
No comments:
Post a Comment