Afrika adalah sebuah benua yang paling miskin di dunia. Benua itu mayoritas dihuni pemeluk agama Abrahamic (mayoritas Kristen). Hanya penduduk pedalaman saja yg masih menganut agama nenek moyang. Negara2 Afrika terkenal sok suci, misalnya Uganda yg ngotot bahwa gay harus dihukum mati karena Alkitab bilang begitu. Negara2 Afrika bahkan pernah bersatu dengan Timur Tengah serta Asia (Indonesia!) untuk menjatuhkan pasal perlindungan gay di PBB akhir tahun 2010. Dubes Zimbabwe bahkan banting meja saat Amerika Serikat mengalahkan agenda anti gay mereka. Tapi lihatlah, apa artinya heteroseksualitas di Afrika? Apa gunanya menambah jumlah populasi manusia di benua yang nampaknya terkutuk itu?
Mihag: "Untuk apa aku dilahirkan?!!! Kalian egois!!!" |
Sungguh ironis untuk sebuah benua yg ngotot menjalankan 'perintah tuhan' untuk membasmi kaum homoseks. Apa artinya jadi heteroseks di sana? Melahirkan anak sesuai perintah 'tuhan' hanya agar si anak bisa tewas kelaparan?
Suka atau tidak suka, kaum beragama harus terima bahwa gay punya andil menjaga stabilitas populasi. Itu KODRAT GAY! Jika saja Afrika mendukung homoseksualitas, maka artinya populasi akan menurun. Artinya juga bayi2 kelaparan bisa ditekan jumlahnya. Populasi menurun juga artinya lebih banyak pekerjaan dan pangan. Bayangkan, mana yg lebih mengeyangkan, 1 roti dibagi 50 orang atau 1 roti dibagi 10 orang? Hanya orang bodoh saja yg mengaku gay bisa membuat Homo sapiens punah. Buka mata! Di mana2 kelaparan! Populasi berlebihan! Indonesia saja menganjurkan KB!
Aku cuma berharap semoga kelak tidak ada bayi2 tak berdosa seperti Mihag yg harus menderita akibat keEGOISan dam kemunafikan kaum beragama. Hatiku sering miris waktu membaca berita soal gereja2 di Amerika menggalang dana ribuan dollar hanya demi menumbangkan UU Pernikahan GAY! Padahal uang itu bisa menyelamatkan nyawa jutaan manusia di Afrika! Apakah membasmi gay lebih penting daripada menolong kaum kelaparan dan kaum miskin???
"Enaknya jadi heteroseksual di Afrika. Banyak anak = banyak sumbangan dari PBB" |
No comments:
Post a Comment