"Aku gila wanita tapi aku dukung gay. Wahai pria hetero, homofobia itu sikap BANCI!" |
Perlu diingat, di era 1950an, gay masih dianggap penyakit oleh publik Amerika Serikat. Bahkan banyak tentara gay/lesbian seusai PD2 dipaksa menjalani terapi setrum pada kemaluan mereka. Majalah porno gay boleh dibilang tidak ada di zaman itu. Menulis cerita erotis gay untuk konsumsi publik boleh dibilang tidak mungkin.
Charles Beaumont menulis cerita kontroversial tentang kaum heteroseks menjadi kaum minoritas dan ditindas kaum gay yg berkuasa di bumi: The Crooked Man (sindiran untuk istilah straight man). Cerita yg bernapaskan homoseksualitas maca begitu langsung ditolak majalah Esquire. Tapi Playboy malah menerima, padahal Playboy ditujukan untuk pembaca heteroseks. Cerita gay itu terbit dalam edisi tahun 1955. Sudah bisa ditebak, Playboy menuai hujatan dari pembaca berpenis. Dengan santai, Hugh menjawab hujatan pembaca: "Kalo menurutmu, penyiksaan kaum heteroseks oleh kaum gay itu salah, maka sebaliknya juga begitu (penyiksaan kaum gay oleh hetero juga salah)."
Bahkan di usia 83th, Hugh masih mendukung gay. Dia pernah menyatakan dalam The Daily Beast bahwa pernikahan gay TIDAK merugikan siapa2. "Cinta - beserta keragamannya (gay) - adalah hal yg kita butuhkan. Ide bahwa pernikahan gay akan menghancurkan fondasi pernikahan heteroseks adalah ide konyol. Jelas sekali, kaum hetroseks sendiri tidak becus mengurus pernikahan mereka."
Cuplikan cerita The Crooked Man bisa dibaca di http://hurleyscrapbook.blogspot.com/2010/11/crooked-man-byby-charles-beaumont.html
No comments:
Post a Comment