Dahymer (kiri) psikopat gay yang layak dibantai |
"Dahmer itu sudah keterlaluan, terhadap sesama napi dan staf lapas. Sebagian napi bertobat di dalam penjara, tapi dia tidak," kata Scarver.
Scarver kala itu berumur 24tahun. Dia kebetulan kebagian tugas piket membersihkan kamar mandi bersama Dahmer dan seorang napi lain. Scarver sedang menimba air saat merasa dicolek dari belakang. Dia melihat Dahmer dan napi lainnya itu tertawa. Tersinggung, Scarver menyembunyikan batang besi sepanjang 20 inchi yang dicomotnya dari ruang olahraga. Dia mengikuti Dahmer yang kala itu berumur 34tahun. Saat berhasil mengkonfrontasi Dahmer, Scarver menuntut kebenaran perihal detail-detail biadab yang dilakukan Dahmer pada korban-korbannya. Tanpa malu, Dahmer membenarkannya.
"Dahmer berusaha melarikan diri tapi saya menghalanginya." Scarver menghajar kepala Dahmer dua kali. Tengkorak psikopat gay itu langsung remuk. "Dia tewas seketika itu juga." Tak mau ketahuan, Scarver memburu napi lain yang ikut tugas piket bersama mereka. Napi itu dihajar di bagian kepalanya sampai retak dan meninggal.
Dalam catatan medis disebutkan Scarver pengidap gangguan jiwa Schizophrenia. Dia sempat mengaku gila saat membunuh Dahmer dan napi lainnya itu, dengan mengklaim TUHAN memerintahkannya.
KOMENTAR
**************
Sebagai gay, saya tidak prihatin sama sekali pada nasib Jeffrey Dahmer. Saya malah bersyukur sekali psikopat gay amcam dia dibantai. Biar tahu rasa... Tapi menurutku kematiannya terlalu damai dibandingkan kekejian yang dia lakukan pada korban-korbannya.
No comments:
Post a Comment