"Putraku bukan gay, kenapa semua orang bilang dia gay? Hatiku sakit!" |
Ibunda korban, Zhigui Du, menyatakan hati tersayat2 ketika mengetahui bahwa video sadis itu masih beredar di internet, seolah2 putranya dibunuh berkali2.
"Aku merasa seolah putraku dibunuh berkali2. Dia begitu mencintai hidup. Kenapa hidupnya harus berakhir seperti itu? Kenapa dia harus menderita? Kenapa pula video itu masih ada di internet? Ini tragedi bagi keluarga kami. Putra tercintaku dibunuh sesadis itu."
Jun Lin pindah ke Kanada untuk hidup bebas sebagai gay krn China benci gay |
Seolah homofobia sudah mendarah daging dalam kehidupan orang China, ibunda korban menolak fakta bahwa putranya gay. Dia juga ngotot bahwa putranya TIDAK punya hubungan homoseksual dengan Luka. Sang ibu brharap kebenaran akan muncul di pengadilan agar nama putranya bersih (karena homoseks adalah aib yg sangat berat bagi keluarga Chinese).
PEMAKAMAN
****************
Almarhum Jun Lin akhirnya dikuburkan di Montreal, Kanada. Upacara pemakaman dilakukan dengan adat Kristen di Mount Royal. Ayahanda korban, Diran Li, memeluk kotak abu putranya sambil menangis. Dia sempat terjerembab dan menangis selama 2 menit. Pemakaman dihadiri 60 sanak famili dan kerabat yg mayoritas adalah warga keturunan Chinese Kanada.
KOMENTAR
**************
Sebagai gay, tentu aku mengecam aksi Luka Magnotta, tak peduli kalo dia biseks. Tapi aku prihatin dengan penyangkalan ortu korban bahwa putranya gay. Sebenarnya wajar kalo mereka ngotot putranya bukan gay. Tingkat homofobia China sangat tinggi. Bagi gay China yg beruntung, mereka bisa hidup merdeka di barat tapi tetap merahasiakan ke-gay-annya dari kerabat.
Melihat foto misa pemakaman Jun Lin, aku juga bertanya. Berapa banyak dari pengunjung yg mendukung homoseksualitas? Mengingat gereja tempat misa adalah gereja Katolik. Aku berani bertaruh bahwa pastor Henry Rodriguez benci gay (atau paling tidak mengecam atas nama Yesus). Sehingga tekesan munafik sekali. Tapi gay juga manusia dan berhak mendapat hak dimakamkan secara layak.
Tapi aku pesimis kalo kematian Jun Lin bisa menumbuhkan toleransi pada kaum gay. Ibunya saja ngotot putranya bukan gay! Menjadi gay, sungguh tidak mudah! Dan jauh dari kesan hura2 dan dosa yg difitnahkan kaum homofobik. Mayoritas gay harus menanggung derita dihujat dan derita menyembunyikan ke-gay-annya sampai ke alam kubur (kecuali terbongkar dalam kasus kriminal gay).
Bagi kaum homofobik yg ngotot menghujat gay adalah hak ilahi kalian, berhenti dan renungkan penderitaan kaum gay dihujat oleh manusia semacam kamu. Bayangkan jika anakmu ternyata gay. Bayangkan penderitaannya. Hentikan homofobia sekarang juga! Kalo kamu percaya Tuhan, serahkan urusan dosa padanya. Tak usah sok tahu bertindak atas namanya, apalagi kalo sudah bawa2 kekerasan dan hujatan.
Mengenai psyco Shark, memangnya ada yah, seseorang yg tetap menjadi psyco tpi dia tumbuh di lingkungan yg baik?!
ReplyDeletePsikopat sebenarnya genetik. Hal ini terbukti dari fakta bahwa jalan pikir psikopat menyimpang dari jalan pikir manusia normal. Contohnya Luka Magnotta membunuh demi ketenaran, orang normal tidak akan membunuh demi masuk koran. Penelitian membuktikan IQ psikopat lebih tinggi! Makanya, kejahatan psikopat biasanya sudah diatur sedemikian rupa, agar rapi dan tidak ketahuan.
DeleteSecara umum, orang awam menuduh psikopat adalah produk keluarga gagal. Tapi kalo ditilik dari genetik, logikanya psikopat juga lahir dari keluarga harmonis. Cuma mungkin saja, keharmonisan bisa menekan sisi psikopat.