Mark (25 ~ BUKAN bule!) dan An An (23) merasakan pahitnya menjadi gay. Tapi keduanya setia mencintai. Mereka mau buktikan pada masyarakat China bahwa gay juga manusia yg punya perasaan, dan CINTA. Meski pernikahan gay masih "ilegal" di China, keduanya membuat upacara sendiri. Mereka menikah di hotel di distrik Luohu, Shenzhen pada 19 Agustus 2011.
Upacara itu menghebohkan krn dibuat secara publik. Wartawan juga diundang. Meski demikian, famili kedua pasangan gay ini menolak hadir krn merasa MALU. Sama seperti di Indonesia, menjadi gay di China adalah hal yg paling memalukan.
Pernikahan itu sangat romantis dan penuh air mata keharuan. Gay juga manusia yg punya perasaan, bisa bahagia dan berduka. Mereka bersujud pada langit dan bumi, lalu berbagi kue pengantin. Juga bertukar cincin pernikahan dan berciuman. Sumpah pernikahan mereka pun mengharukan: "Aku menikahi engkau sebagai pasanganku. Aku akan mencintai, menghormati, menghibur, dan menjaga engkau dari hari ini sampai selamanya. Tak ada yg lebih penting daripada engkau, selama kita berdua hidup."
KONTROVERSI
**************
Saat pengumuman pernikahan Mark dan An An dipasang di depan ruang resepsi hotel, banyak orang memprotes kenapa tulisannya berbunyi Mr Mark dan Mr An An. Mereka mengira An An seharusnya Mrs. Banyak pegawai hotel harus menjelaskan bahwa itu bukan kesalahan tulis melainkan kedua mempelai memang pasangan pria gay. Pernikahan itu secara tragis hanya dihadiri LIMA tamu saja!!!
Mark dengan sedih curhat: "Mereka tak mengerti kami." Padahal sebelumnya, Mark sudah mengirim kartu undangan dan menelpon sanak saudara dan teman. "Banyak yg menolak. Malah ada yg mengecam seperti 'Loe dah gila? Gue baru akan datang kalo loe menikah dng wanita.'" Mark dan An An tak berani mengundang ortu masing2 krn takut diamuk. Mereka cuma memesan 5 meja saja tapi hanya 2 yg penuh.
TAMU YG HADIR
****************
Dari 5 tamu, 3 adalah sahabat wanita Mark. 1 lagi adalah teman laki2 An An yg juga gay - yg juga jadi pendamping mempelai. Pria itu berkata "Aku juga gay jadi aku paham betul setapa sulitnya bagi mereka untuk bersama." Dia berkata jumlah pria gay di China itu BANYAK tapi rata2 bersembunyi karena takut dihina masyarakat.
Tamu lain adalah bibi An An bernama Yu. Wanita berpikiran terbuka ini malah menghadiahi kedua pasangan dengan pita pelangi (pelangi adalah simbol gay). Yu ikut terharu melihat keponakannya menikah meski secara gay. Wanita itu cuma menyesalkan bahwa dia juga tak berani memberitahu kakaknya (ayah An An) bahwa An An menikahi sesama pria.
Yu mengaku dia dulu benci gay. Saat An An mengaku gay, Yu tidak sudi memberi restu. Demi cintanya, pria gay itu rela bersujud di depan pintu Yu selama TIGA HARI. An An ngotot ingin mendapat restu bibinya. Akhirnya hati Yu luluh. Cinta memang bisa menggetarkan hati setiap orang, kecuali orang sadis yg terhasut ajaran homofobia.
Di depan Yu, An An berkata, "Kami memang gay. Masyarakat tak bisa menerima kami tapi kami saling mencintai dan mau menikahi satu sama lain. Kami akan saling menemani siang malam dan takkan epernah bercerai." Suasana menjadi penuh haru dan berlinang air mata.
KISAH CINTA GAY
******************
Mark aslinya dari hebei. Tahun 2010, dia bekerja di Qingdao. Di sana, dia bertemu An An di sebuah bar gay dan langsung naksir. Sama seperti pria gay Indonesia, Mark dulunya tak sudi menerima jati dirinya. Semasa SMU, dia dua kali memacari gadis tapi lalu sadar bahwa sesungguhnya dia hanya tertarik secara seksual dengan sesama pria saja. Mark kesulitan tidur dan menyesali ke-gay-annya. Mark juga ingin "normal".
Tapi pikiran Mark terbuka saat menyaksikan film gay China bernama Lan Yu. Film itu sangat mengharukan yg berkisah tentang cinta sepasang gay yg berakhir tragis hanya krn salah satunya tak rela mengaku dia gay. Saat pasangannya mati, si gay in ddnial ini baru menyesal krn telah kehilangan kesempatan satu2nya untuk bahagia. Mark tersentuh dng film itu. Lalu pelan2 mulai membuka diri.
An An pun punya kisah hidup yg serupa. Pernah menyangkali homoseksualitasnya. Merasa cocok, keduanya lalu hidup bersama. Dan akhirnya menikah.
********************************
Cinta itu tulus dan tidak diskriminatif. Cinta juga bisa datang pada pasangan gay. Mark mengekspresikan cintanya dalam sebuah lagu yg dia nyanyikan dalam resepsi pernikahan mereka: 'Tak ada yg salah dan benar dalam cinta. Jika kamu mencintai dia, maka cintailah dia dengan tulus, tak peduli dia pria atau wanita." Irama lagu itu digubah oleh An An dan liriknya ditulis oleh Mark. Lagu itu adalah suara hati mereka.
Mark mengaku, mereka tak mau menjadi gay lain yg seenaknya berhubungan seks sana sini dan mudah terpapar HIV. Mark dan An An mau saling mengikat dalam ikatan pernikahan agar keduanya bisa punya hidup stabil yg penuh kepercayaan. Mereka juga berharap, pernikahan gay mereka bisa mengubah pandangan miring masyarakat pada kaum gay.
Harapan keduanya cuma satu: mendapat sertifikat legal atas perniakahan mereka. Krn mereka menikah bukan untuk main2, melainkan untuk sehidup dan semati.
HOMOFOBIA DI INTERNET
**************************
Sama seperti di Indonesia, di mana kaum pembenci gay mendominasi termasuk di KasKus, Detik, dll. Di China pun homofobia ada di internet. Berita Mark dan An An aku ambil dari situs China Hush http://www.chinahush.com/2011/08/21/the-first-gay-wedding-in-shenzhen/ Tapi lihatlah komentar2 miring penuh ejekan, kecaman, makian dari komunitas internet. Bahkan ada ORANG INDIA yg tega meninggalkan pesan tak berpendidikan! Kaum homofobia di sana pun mengaku2 memakai kebebasan berpendapat untuk menghina gay krn mereka gak suka gay. Ternyata penyakit ketololan bukan milik orang Indonesia saja.
No comments:
Post a Comment