Faktanya, benua Afrika adalah benua paling homofobik. Gay masih ditindas atas nama Yesus, bahkan beberapa negara ngotot memberlakukan hukuman mati yg diinspirasi dari kitab barbarik orang YAHUDI: Imamat. Tapi di Afrika Selatan, gay boleh menikah. Tapi baru kali ini
ada pernikahan tradisional adat Afrika ala gay.
|
Aduh bahagianya... Jadi iri... |
Pasangan yg berbahagia itu adalah Tshepo Cameron Modisane dan Thoba Calvin Sithol. Kedua memakai kostum tradisional. Mereka menikah di kota KwaDukuza di KwaZulu-Natal. Keduanya sudah berpacaran selama 3 tahun. Pernikahan itu dihadiri 200an tamu. Sesuai adat, seekor sapi disembelih sebagai korban persembahan untuk arwah nenek moyang kedua mempelai gay.
|
"Cium! Cium! Cium!" |
Tshepo berkata "Saya benar2 mencintai Thoba. Saya bahagia kini kami berdua dikenal dengan nama Pak Sithol. Ada yg menghasut bahwa gay itu bukan budaya Afrika. Tapi gay itu sebenarnya sama dengan orang Afrika yg terlahir berkulit hitam. Jadi, otomatis gay memang budaya Afrika dan sudah berakar."
|
Para tamu antusias menyaksikan pernikahan gay |
Ibunda Thoba senang putra gay-nya bisa menikah. Dia bilang: "Saya bahagia sekali. Dan saya tidak khawatir. Saya juga sangat berterimakasih atas mas kawin dari keluarga Modisane."
|
Ibunda Thoba: "Kasih Ibu sepanjang jalan, bahkan untuk anak gay" |
Pernikahan gay Afrika Selatan sudah disahkan sejak 2006. AfSel adalah negara Afrika pertama & negara kelima dunia yg mensahkan pernikahan gay.
WOW! G bisa banyak ngomong, selamat deh utk mereka =D
ReplyDeleteHmmm, bikin iri. Suamiku barusan menikah krn ga tahan oleh pandangan masyarakatnya. 2 tahun jalan denganku, tetap aja denial.
ReplyDeleteYang harus dikasihani adalah istrinya... Dia bikin dosa apa sampai dapat karma dinikahi pria gay?
DeleteMasyarakat Indonesia juga aneh bin ajaib. Memaksa pria gay menikahi alwan jenis tidak akan "menyembuhkan" si gay, malah membudidayakan gay karena ada resiko gen gay menurun. Lawong pasangan heteroseks saja bisa punya anak gay, apalagi orangtua gay? Logika gampang kayak gitu aja gak bisa dicerna, terlalu dibutakan agama. Benar2 miris. Bagaimana Indonesia bisa maju?
Sebenarnya aku ingin konsultasi lebih jelas padamu, krn kurasa kamu lenih banyak mengetahui.
DeleteAku sendiri gay tertutup, ortuku mengetahui dan sangat marah, tapi makin bertambahnya usia, aku tdk mungkin menutupi. Dan aku bukan tipe munafik. Beberapa cewek yang naksir aku kujauhi dg baik-baik.
Pria yg kubilang suamiku, sejak awal dia berteman denganku, aku sudah jujur padanya. Karena aku memang tergila-gila padanya. Dia bilang, dia bukan gay. So, aku menjauhinya.
Dia kejar aku terus, sampai hampir 1 tahun kemudian kita jadian.
Aku tidak tahu mengapa dia tetap saja menyangkal dia gay. Padahal, mana ada pria hetero mau berperan sebagai bott-ku?
Memang dia dari lingkungan desa yg semua tetangga ada ikatan keluarga satu sama lain. Selain itu kita beda etnis dan beda agama.
Aku susah memasuki lingkungan keluarganya.
Sorry, terpotong, pertanyaanku, apa yang harus kulakukan? Menjauhi dia, atau terus menunggu? Jujur aku sangat memcintai dia dan tidak pernah memikirkan untuk menggantinya dengan siapapun. 2 tahun lebih kita jalan ini, aku merasa dia satu-satunya untukku. Mgkin orang bilang cinta mati.
Delete@Divine: kalo dengar cerita kamu, BF km benar2 in-denial yg munafik. Suka ber-homoseks tapi gengsi mengaku gay dan parahnya dia tega menipu wanita untuk dinikahi. Benar2 gak ada harapan. Dia gagal sebagai pria! Waria saja lebih "jantan".
DeleteSaranku, JANGAN menunggu. Tak ada artinya. Kamu cuma berfungsi sebagai simpanan saja, pemuas nafsu "terlarang." Meski kamu kenal dia duluan, tapi di mata masyarakat kamu-lah orang ketiga dan perusak rumahtangga. Jangan turunkan derajat kamu kayak gitu. Dia tidak berhak mendapatkan cinta kamu. Kalo dia memang cinta kamu, buktikan donk. Tapi dari cerita kamu, kini terdengar seolah2 kamu-lah yg mengemis cintanya. Apa gak terbalik tuh? Seharusnya dia yg mengemis cinta kamu.
Menurutku, tinggalkan saja dia. Kecuali kamu suka dicap perusak rumahtangga heteroseks oleh masyarakat. Kecuali kamu suka bf kamu dibagi dengan wanita.
Mencari cinta gay di Indonesia memang susah. Aku sendiri juga masih single. Tapi lebih baik single sampai tua daripada jadi pria gay simpanan. Coba cari pria lain lewat chat. Tapi pastikan dia bukan in-denial. Pastikan misi dan visi kalian sama. Memang tidak mudah! Tapi masa depan siapa yg tau? Kita cuma bisa berusaha hidup jadi manusia baik yg TIDAK MENIPU siapa2...
Kalo kamu butuh curhat di YM, kamu bisa tulis komen baru dengan alamat email chat kamu. Tidak akan saya tampilkan. Nanti saya add kamu.
@Divine: Aku sudah add kamu di YM. Aku tidak menampikan komen kamu krn ada alamat email km. Aku cuma bisa bilang, aku tahu apa yg kamu rasakan. Aku dulu hampir bunuh diri juga gara2 masalah cinta. Masalahku juga melibatkan cinta beda etnis dan beda agama. Tapi aku yg bottom.
DeleteTapi waktu memang bisa menyembuhkan! Ini bukan sekadar omongan krn aku mengalaminya sendiri. Memang sakit tp kamu harus bangkit! Coba cari teman baru, untuk bantu melupakan (tapi jangan kebablasan dalam seks bebas). Kamu juga bisa curhat ama aku di YM.
Tapi kamu wajib kudu harus meninggalkan bf kamu. Dia tidak pantas untukmu! Kamu harus punya harga diri, apalagi kamu kan top. Keraskan hatimu pada dia. Kalo perlu, ingatkan diri kamu soal semua keburukannya. Kalo bukan kamu yg sayang diri kamu, siapa lagi? Betul gak?