Kamu suka film Bollywood? Kebetulan kamu juga gay? Kamu pasti tidak ingin melewatkan film berikut... Rabindranath Tagore adalah orang Asia pertama yg memenangkan Nobel Sastra. Tepatnya pada th 1913 untuk karyanya berjudul Gitanjali (koleksi lagu dan puisi). Semasa hidup, Tagore sering dihujat masyarakat karena dituduh berusaha mengacaukan tatanan kolot sosial India dengan reformasi. Di India, novel dan cerpen Ragore sudah difilmkan berkali-kali tapi 2 film terbaru menampilkan karya Tagore dalam nuansa gay.
|
Qaushiq (ketiga dari kanan) mengubah karya musikal menjadi film gay lesbian |
Sutradara Qaushiq Mukherjee memfilmkan musikal Tagore berjudul Tasher Desh (Negeri Kartu). Cerita asli cuma menyindir masyarakat India yg lebih terfokus pada penampilan luar dan bukan penampilan dalam. Menurut kisah asli, ada sepasang sahabat yg berkelana ke sebuah negeri di mana penduduknya berpakaian dan berkelakuan seperti kartu. Tapi Qaushiq mengubahnya menjadi tema gay. Tanpa malu, Qaushiq mengungkap bahwa tujuan filmnya adalah membangkitkan NAFSU BIRAHI! Ada sebuah adegan dalam Tasher Desh versi Qausiq di mana kaum wanita yg tertindas memberontak dengan menjadi lesbian.
Masyarakat India terpecah menjadi 2 kubu. Satu kubu memuji versi gay film itu. Kubu lain tidak ragu menghujat dan menghina dengan memberi nilai 2 dari 10 dalam review film. Bahkan bioskop2 sepi karena penonton merasa BOSAN (bukan karena marah melihat adegan gay.lesbian) dan langsung meninggalkan bioskop.
Sutradara lain bernama Rituparno Ghosh yg meninggal tahun ini karena komplikasi operasi penggantian kelamin. Ghosh memfilmkan kisahnya yg dirasakannya mirip dengan musikal Tagore: Chitrangada. Dikisahkan, seorang tuan putri dibesarkan sebagai lelaki dan seksualitasnya ditekan. Film ini juga menampilkan adegan gay seks. Beda dengan film karya Qaushiq, film Ghosh tidak menimbulkan kontroversi tapi juga tidak menghebohkan.
No comments:
Post a Comment