RESENSI BUKU - Unsinkable

Kamu suka dengan film Titanic? Tapi ingin membaca/melihat sesuatu yg beda? Kisah cinta gay misalnya? Cobalah membaca Unsinkable yg ditulis Paige Turner tentang sepasang gay yg harus berjuang untuk hidup saat Titanic tenggelam. Buku ini tidak akan pernah mampir ke Gramedia atau penerbit lokal! Jadi kalo mau baca, harus beli online.

Dunia belum pernah melihat kemegahan kapal pesiar seperti RMS Titanic, sangat besar, mewah, dan tak bisa tenggelam. Sungguh, kapal impian. Ted Dorley, pria yg percya diri, mencari kehidupan baru di Amerika. Demi mencapai impiannya, dia menaiki RMS Titanic yg akan membawanya ke New York. Ted berharap menemukan kekayaan dan ketenaran tapi dia tak pernah berharap menemukan cinta gay di atas kapal Titanic. Robert Briceaux, pemain cello Titanic, mendapatkan hati Ted. Tapi cinta gay yg bersemi tidak bertahan lama saat Titanic mendadak menabrak sebuah karang es. Ketika Titanic tenggelam dan para penumpang menjerit menyelamatkan diri, band Titanic terus bermain hingga detik terakhir. Apakah Ted kehilangan cinta sejatinya???




APAKAH ADA GAY DI TITANIC ???
***********************************
Mengingat 1 dari 10 pria dunia adalah gay 100% (sisanya adalah biseks dan hetero), logika mendikte bahwa minimal pasti ada satu penumpang gay di Titanic. Tapi menjadi gay di era Titanic sama dengan bunuh diri karena Inggris masih menerapkan hukuman penjara. Alan Turing saja (yg hidup sesudah era Titanic) sempat dipenjara krn sodomi dan dikebiri secara kimia! Logikanya, tak ada penumpang gay Titanic yg rela mengaku gay!!! Tapi tidak berarti tidak ada gay bukan?

Sebuah buku baru mengupas sejarah gay dalam kapal pesiar Titanic. Hugh Brewster, pengarang beberapa buku soal Titanic, menghimpun data sejarah dalam buku terbaru berjudul Gilded Lives, Fatal Voyage: The Titanic's First-Class Passengers And Their World. Buku ini memuat kisah nyata para penumpang kelas satu, di antaranya Francis Millet (artis dan penulis) dan temannya Mayor Archibald Butt (tangan kanan Theodore Rooseelt). Hebohnya lagi, Brewster menduga bahwa kedua pria terpandang itu kemungkinan besar GAY!

Titanic - kuburan ribuan orang. Beberapa ternyata GAY!

Brewster berkata, "Di era itu, menjadi gay bisa dipenjara. Makanya, kaum gay saat itu selalu membakar buku harian dan surat pribadi mereka. Tapi sungguh mengejutkan, bahwa surat gay Millet masih bertahan hingga saat ini."

Surat terakhir Millet dikirim dari Titanic saat kapal itu berlabuh di Queenstown, Irlandia (4 hari sebelum tenggelam). Millet menulis pada temannya bahwa dia sempat melihat daftar penumpang Titanic. Dan Millet percaya bahwa ada banyak "orang-orang seperti kita" (people like us) di kapal itu.



THE BAND PLAYED ON
***********************
Salah satu kisah Titanic yg paling mengharukan adalah tentang band Titanic yg terus bermain sampai detik terakhir! Mereka tidak melarikan diri, melainkan terus bermain hingga akhir hayat. Kejadian itu ditangkap dalam film Titanic buatan James Cameron. Sayangnya, tak ada penumpang yg tahu lagu apa yg terakhir mereka mainkan sebelum ajal menjemput. Namun, konsensus mayoritas mengatakan lagu terakhir itu adalah Nearer My God To Thee (Lebih Dekat Dengan Tuhan), seolah lagu itu adalah lagu pengantar kematian bagi semua penumpang.

Anggota band Titanic yg terus bermain hingga detik terakhir