Ganti kelamin kini bukan penyakit. Tapi ragu2 soal kelamin adalah penyakit! Nah loh! |
Penghapusan GID terkait dengan TUNTUTAN kaum transgender yg cemburu dengan kaum gay/lesbian. Kampanye Hentikan Patologisasi Trans berhasil memaksa APA untuk menghapus GID. Tapi tuntutan penghapusan GD masih ditolak APA. Tentu APA punya alasan sendiri. Juru kampanye trans, Kelley Winters, berkata bahwa penghapusan GID tidak menolong karena GD tetap penyakit. Keputusan APA yg dianggap setengah hati malah membuat orang bingung.
Beda dengan gay/lesbian yg bisa dibuktikan alami dan normal dengan otopsi otak, feromon, pengamatan dunia binatang, gen, dll - setahuku - transgender belum bisa dibuktikan alami secara biologis.
BEDA GID DAN GD
********************
GID dan GD sama2 penyakit jiwa transgender. Ketika seseorang merasa tidka puas dengan keadaannya (krn salah badan), orang itu langsung divonis kena penyakit jiwa GD. Tapi ketika pengidap GD itu mati2an berusaha "menyembuhkan" ketidaksempurnaan dirinya dengan operasi kelamin, saat itulah dia divonis mengidap penyakit GID.
Dengan kata lain:
* GID = kaum transgender yg sudah ganti kelamin
* GD = kaum transgender yg belum operasi kelamin
KEMAYU/TOMBOY = GD ???
******************************
Secara teknis, pria kemayu dan wanita tomboy tidak otomatis berarti mereka mengidap GD. Mereka baru akan divonis terkena GD kalo mereka merasa salah badan & tidak puas dengan jenis kelaminnya. Kaum gay dan transgender itu TIDAK SAMA krn gay merasa nyaman mencintai dan terangsang dengan sesama jenis sedangkan transgender merasa salah badan.
ARTI KEPUTUSAN APA
*************************
Para psikolog/psikiater bakal kebingungan dengan keputusan baru ini. Kaum transgender yg sudah ganti kelamin kini dianggap kaum NORMAL. Tapi kaum transgender yg baru mulai menunjukkan gejala awal (kemayuan/tomboy) masih dicap pengidap sakit jiwa!!! Artinya, kalo seseorang bingung akan kelaminnya, dia dianggap gila. Tapi kalo orang itu dengan yakin langsung operasi kelamin, dia dianggap normal!
No comments:
Post a Comment