Google Glass adalah inovasi terbaru google yg menggabungkan antara kacamata dan pengalaman online. Reaksi masyarakat beragam. Banyak reaksi negatif yang mencap kacamata google sebagai produk untuk kaum kutu-buku (nerd). Tapi perkembangan zaman tak bisa ditolak. Makanya banyak pembuat aplikasi berlomba2 memasarkan program mereka yg dibuat khusus untuk Google Glass.
Salah satunya adalah Mikandi yg memang spesialis program khusus dewasa. Tapi baru satu hari diluncurkan, Google mencabut dan melarang peredaran aplikasi pornografi itu!
|
"Nonton pornografi pake Google Glass, sambil mandi dan c***? ASYIK!" |
Aplikasi bermasalah itu dinamai Tits And Glass (Tetek dan Kaca). Aplikasi porno ini memungkinkan para pengguna Google Glass untuk berbagi foto & video porno. Pengguna juga bisa merekam momen seksual mereka dan meng-uploadnya agar para pemakai Google Glass lainnya bisa ikut melihat apa yg dilihat si perekam. Tercatat, ada 17 pengguna Google Glass yg mendownload aplikasi porno itu sebelum dicabut Google. Mikandi menyesalkan aksi Google yg dianggap sok-suci. Namun Mikandi kabarnya akan men-design ulang programnya agar bisa lulus sensor Google.
|
"Tetek bakal makin gede kalo diliat pake Google Glass. Bisa di-zoom!"
|
Sejak peluncuran Google Glass, banyak perusahaan film pornografi bernafsu ingin mencipta dan menjual film2 porno mereka agar bisa ditonton lewat Google Glass. Ide yg paling disukai adalah membuat pemakai merasa seolah2 dia berada bersama wanita seksi (semacam virtual reality). Tapi dengan aturan anti-pornografi Google, nampaknya para pecinta pornografi harus menggigit jari.
|
"Waduh, mana teteknya nih? Kita ketipu! Beli mahal2, gak bisa nonton pornografi." |
No comments:
Post a Comment