Sungguh miris nasib film Behind The Candelabra. Gara2 film ini ramai2 ditolak para distributor film, Behind The Candelabra tidak akan mendapat nominasi Oscar satu pun. Kenapa? Karena syarat untuk masuk nominasi, sebuah film harus dirilis di bioskop. Otomatis, film ini pun gugur. Padahal dari segi kualitas, film ini dipenuhi talenta2 perfilman. Sutradaranya saja Stephen Soderbergh. Aktornya juga ternama: Michael Douglas & Matt Damon. Naskah dan kostum dipersiapkan oleh Richard LaGravenese. Kurang apa lagi?
|
Film yg TERLALU GAY ini ditolak SEMUA distributor film Amerika! |
Sebagai aktor ternama, Michael Douglas yang sangat heteroseksual dipuji para kritikus film krn dia berhasil membawakan peran seorang pianis homoseksual flamboyan. Tingkah lakunya benar2 pas dan sangat menjiwai tokoh Liberace. Bahkan dalam bermain piano, Michael juga mampu memainkan dengan tempo cepat dan profesional. Di akhir film, para penonton berhasil digiring untuk memahami kenapa seumur hidup Liberace mati2an menyangkali homoseksualitasnya meskipun Liberace sebenarnya munafik.
|
Michael Douglas yg 100% hetero sanggup menjiwai karakter gay flamboyan |
Peran Matt Damon sebagai kekasih homoseksual Liberace - Scott Thorson - pun dipuji. Di mata publik, Scott terdengar seperti opportunis yg memeras harta Liberace. Tapi Matt membawakan karakter Scott sebagai tokoh pria gay yg patut dikasihani karena dia dicampakkan kekasihnya.
|
Matt Damon sebagai Scott Thorson - kekasih homoseksual Liberace |
Saat menyaksikan film Behind The Candelabra, penonton modern berpikiran terbuka mungkin akan mencibir kelakuan Liberace yg munafik. Tapi Liberace hidup di zaman ketika sains masih terbelakang. Munafik adalah satu2nya cara bertahan hidup di tengah dunia yg dikuasai kaum sok berTuhan yg tak mengenal kata ampun pada kaum yg dicap maksiat. Ironisnya, bahkan di era modern, di mana hak asasi mulai dikumandangkan, homofobia masih saja hidup. Bayangkan saja, film ini DITOLAK oleh semua distributor! Alasannya? Takut tidak laku karena terlalu gay.
|
Sungguh menderita menjadi gay... Mencintai saja tak bisa terang2an... |
Pujian layak dilayangkan pada HBO yg berkomitmen 100% mendukung proyek film yg dinilai terlalu gay. HBO bahkan berani mendistribusikan film ini di bioskop2 di luar Amerika Serikat. Yang pasti, film ini tidak akan mampir di bioskop tanah air. Dulu, Q Festival saja sempat rusuh, mau dibakar....
No comments:
Post a Comment