Pameran sejarah gay! |
Sang kurator menulis, "Selama ini, kita mengira sejarah dipenuhi orang2 hebat yg notabene adalah heteroseksual. Tapi sebenarnya banyak gay lesbian biseks transgender juga mengukir sejarah tapi sengaja dihapus oleh homofobia. Banyak koleksi yg mengetengahkan patung2 Greco Roman pria telanjang. Bagi pria yg suka sesama pria, ini cara untuk melihat ketelanjangan pria dari sisi terhormat dan berbudaya."
Artefak sejarah gay tertua datang dari Mesir berupa potongan papirus yg memuat "chat" antara dua pria gay. Kalimat itu berbunyi: "Neferwi-pehwi-ki" (Alangkah indahnya bokongmu).
Artefak gay lainnya datang dari Roma: patung kaisar Hadrian dan kekasih gay-nya Antinous. Bagi umat Kristen era itu, Hadrian adalah orang beragama sesat, maksiat, pembantai Kristen. Tapi di mata kaum gay, Hadrian adalah perwujudan cinta sejati gay! Saat Antinous tenggelam di sungai Nil (diduga bunuh diri krn tka mau mempermalukan Hadria gara2 faktor umur), sejarah mencatat kaisar Hadrian MENANGIS tersedu2 seperti wanita karena cintanya sangat dalam! Hadrian bahkan mendewakan Antinous dan mewajibkan semua warga menyembahyanginya. Sebuah kota juga sengaja didirikan untuk mengenang Antinous! Bayangkan, figur sejarah heteroseks mana yg begitu mencintai pasangannya seperti Hadrian???
Hadrian & Antinous - andai patung bisa bicara, kita bisa tau bahwa cinta gay juga dalam dan mengharukan |
Hus! Ini bukan pornografi melainkan SEJARAH! |
Jepang, negara timur, juga kaya dengan sejarah gay. Para pemain kabuki yg memerankan wanita rata2 adalah kaum gay. Dalam ukiran kuno tergambarkan adegan gay seks saat seorang pria Jepang menyetubuhi pria kemayu yg berpakaian wanita.
Orang beragama homofobik: "Pornografi! Maksiat! Tak bermoral! Neraka menunggu kalian!" |
Jangan harap pameran serupa bisa mampir di Indonesia. Jadi, kalo penasaran, silahkan berkunjung ke Museum Inggris.
Betul banget shark, sekedar info nih, mengenai pemikiran ku kenapa pada indonesia kebagian homophobic, padahal sebelum kolonialisme, Indonesia merayakan keberagaman sexual, seperti, warok dan gemblakan, bissu, dll. Namun pada masa kolonialisme ada yang namanya tanam paksa mereka dipaksa kerja dengan upah minim, dan kadang dibiarkan mati, maka agar pekerja tidak habis di buatlah dogma heteronormatif, padahal LGBT ada untuk menekan populasi manusia sebagai predator tertinggi dalam piramida makanan. Akhirnya dogma tersebut mengakar hingga kini dan banyak perusahaan yang diuntungkan karena banyaknya jumlah penduduk, maka tenaga dan nyawa manusia terasa amat murah, sampai TKI di luar negeri aja kalo mati ya dah mati..... misal jatuh pas njemur pakaian di apartemen..... ngenes banget ya akibat dogma heteronormatif.
ReplyDeletePemikiran yg unik... Terdengar seperti teori konspirasi :) Mengingatkanku bagaimana penjajah kolonial Inggris merubah otak orang India menjadi homofobik dengan memaksakan UU Anti Sodomi yg berlandaskan hukum homofobik kerajaan Inggris era itu. Padahal agama India kaya dengan dewa-dewi gay bahkan transgender. Jadi kalo orang Hindu India modern mengaku homofobik, sungguh ironis... Lupa tradisi sendiri, lupa ajaran agama sendiri.
DeleteAku gak tau apa motif Inggris era itu. Tapi saya lebih condong meyakini agama sebagai biang keroknya. Jangan lupa bahwa di era pertengahan, umat Kristen itu gila kesucian, seenak perut bunuh orang2 yg dicap pendosa termasuk gay. Alasannya klasik: takut kena azab ilahi berupa hujan api dari Yesus. Itu sebabnya, umat Kristen pertengahan hobi membakar gay hidup2.
Sebenarnya menurutku lebih pada motif tenaga kerja murah, apalagi sih tujuan kolonialisme, hal itu yang sepertinya gak terfikir oleh orang-orang, lihat aja, negeri yang penduduknya sedikit tenaga kerja nya lebih mahal, tapi mereka makmur dan juga bahagia seperti posting pean sebelumnya. Ditambah lagi pembodohan yang membuat manusia Indonesia buta dari kebenaran, yang pasti pean pernah bilang juga manusia adalah predator tertinggi, LGBT adalah cara alamiah untuk menekan jumlah populasi, betul gak, seharusnya hal itu diperhatikan dan di hargai bukan di jadikan semacam dosa....tapi balik lagi penafsiran kitab suci lah oleh para tokoh agama, yang menurutku di susupi konspirasi Shark....
ReplyDelete