Film lesbian Thailand heboh di negara homofobik China! |
Kisah Yes or No bercerita soal 2 murid kuliahan yg berkenalan dalam kelas agrikultur. Keduanya anak orang kaya. Tapi ibunda si dee ternyata anti ceweq tomboy dan mendarah daging ke otak si dee. Setelah putus sambung, keduanya akhirnya jadi sejoli. Dalam sambungan bagian 2, ceritanya keduanya tamat kuliah dan harus magang. Si dee mengambil perikanan dan pindah ke selatan. Si tom mengambil bisnis anggur keluarga di utara. Si dee merasa sakit hati krn gf-nya memilih keluarga daripada dirinya. Masalah diperumit dng kehadiran lesbian femme kedua. Lesbian baru ini naksir si lesbian tomboy. Jadi kisah ini berfokus pada cinta segitiga lesbian.
Sama seperti film Lan Yu (film gay China yg dibuat dari cerita erotis gay online), Yes or No juga dibuat dari cerita. Novel komersil tepatnya. Rupanya penerbit novel Yes or No banting setir jadi sutradara dan novel itu difilmkan. Bahkan kabarnya biayanya diambil dari kantungnya sendiri!
Di Thailand, film Yes or No bagian 1 MERUGI! Sutradaranya tekor. Yes or No dianggap gagal menyaingi dua film gay sebelumnya: Bangkok Love Story dan Love of Siam. Film Yes or No lalu diimpor ke China (yg tayang terbatas krn China masih homofobik). Hebatnya, film lesbian ini juga dipasarkan ke INDONESIA tapi DILARANG BEREDAR!!! Meski demikian, kabarnya, orang Indonesia suka mendownload film ini dan membeli DVD originalnya. Penjualan yg laku keras ini juga terjadi di China, Vietnam, Kamboja. Tapi China-lah yg membawa omset terbesar!
Suppanard, aktris film lesbian itu sampai terbang ke China dalam rangka promosi dan ajang film. Dia disambut 1,000 penggemar! Kedua aktris Yes or No bahkan sudah 10x konser di China dan muncul di tv serta dalam majalah. Pesanan merchandise lesbian berupa t-shirt, poster, soundtrack, dvd terus membanjiri sang sutradara! Karena sambutan meriah China, film lesbian ini selanjutnya akan diekspor ke Italia dan negara2 barat lainnya.
FAKTA FILM GAY
**********************
Lucu tapi nyata, negara2 yg mengaku gay itu penyakit dan jumlah homofobik gila agama tinggi, justru flm2 gay laris manis!!! Tanya kenapa?! Pertama, karena jumlah gay itu BANYAK. Mereka terlihat sedikit akibat tekanan agama dan akibat mereka takut dihajar massa religi anarkis. Kedua, banyak kaum heteroseks penasaran dan ingin menonton gay itu kayak apa sih.
Di Indonesia, ada film gay Arisan yg sampai tayang di festival internasional
Di Malaysia, ada film gay/transgender (Anu) Dalam Botol - juga laku keras
Di China, ada film gay Lan Yu - heboh dan tayang di festival Cannes
Kini film Yes or No, meski lesu di dalam negri tapi malah heboh di negara2 homofobik macam China (bahkan Indonesia - kata berita!) Mungkin Indonesia harus ekspor film Arisan ke China juga, kalo belum.
No comments:
Post a Comment