Single Baru Taylor Swift! We Are Never Ever Getting Back Together

Pemusik ramah-gay Taylor Swift baru saja merilis tembang lawas terbaru berjudul We Are Never Ever Getting Back Together. Lagu ini bernada riang meski temanya tentang patah hati. Videonya pun unik. Lagu dan video ini bercerita soal Taylor Swift yg telah dikecewakan boyfriend-nya berulang kali. Tiap kali dimaafkan, si bf berulah lagi. Sampai Taylor akhirnya muak dan putus tp si bf terus saja mengejar.

"We are never ever getting back together! Gue gak butuh cowoq hetero kayak loe!"

Videonya dishoot dengan sangat unik dengan pergantian scene yg sangat mulus, seolah satu ruangan dan lainnya tersambung dan orang2nya bisa berpindah secara ajaib. Yg unik adalah penampilan sekelompok pemain musik berkostum binatang.

Dalam dunia fetish seks, kaum ini disebut furries. Kaum furries (bisa hetero dan bisa gay) terangsang dng kostum hewan dan tokoh antro (binatang berbadan manusia). Mungkin ini bentuk dukungan Taylor pada kaum furries. Ekspresi muka para pemusik furries lucu dan gak bosan dilihat berkali2. Terhitung ada beberapa furries muncul di video ini: racoon, beruang, gorilla, rusa moose, keledai, tupai, dan seekor furry yg tak bisa diidentifikasi. 

Kaum furries memeriahkan video Taylor Swift

Lagu We Are Never Ever Getting Back Together adalah single terbaru dar album Red yg sedang tunggu tanggal rilis: Oktober 2012. Ada 16 lagu yg siap menghibur telinga para penggemar Taylor Swift. Tunggu apa lagi, coba deh dengarkan lagu ini. Aku saja cuma sekali dengar saja, langsung naksir lagu ini.




PAHLAWAN WANITA PEMBELA GAY LESBIAN
************************************************

Taylor Swift - pahlawan pembela kaum gay lesbian

Meski heteroseksual, Taylor Swift sangat menentang diskriminasi pada kaum gay. Saat gay bernama Larry King dibunuh pada th 2008, Taylor langsung merekam lagu untuk kaum gay lesbian demi memerangi kebencian pada kaum gay yg berakar kuat di hati semua ornag yg mengaku beragama. Dalam peringatan setahun kematian Larry, Taylor berkata orangtuanya mengajarkannya untuk TIDAK MENGHAKIMI ORANG LAIN hanya karena mereka beda seksualitas, ras, agama, dll.

Di th 2011, Taylor kembali mengangkat isu gay bullying dalam video musik Mean. Video ini begitu membuka mata sampai2 dinominasi dalam MTV VMA Social Activism Award. Kiprah Taylor Swift dalam membela kaum gay yg ditindas agama membuatnya didaulat oleh The New York TImes sebagai bagian dari gelombang pemusik wanaita heteroseks yg merekam lagu2 untuk kaum gay lesbian.

Taylor Swift adalah potret wanita tulen, berpendidikan, beradab, dibesarkan oleh orangtua beradab! Bandingkan dengan wanita religius yg hobi bawa2 ayat untuk menghujat gay (dan gak sadar dia mengutuk dirinya sendiri untuk dinikahi oleh gay!). Kalian nilai sendiri saja wanita tipe mana yg lebih maju dan berpikiran terbuka...